SAIRERINEWS.COM – Sering alami ancaman ditabrak pengendara motor dan mobil saat menjalankan tugas mulia sebagai tukang sapu jalan di Serui, butuh seragam agar jadi pembeda.
Hal ini menjadi keprihatinan bersama, pasalnya Mama-mama yang menyapu jalan di waktu pagi tidak punya seragam warna khusus agar dapat menjadi perhatian setiap pengguna jalan.
“Ia, Mama ni sudah beberapa kali hampir di tabrak oleh orang mabuk dan juga orang sadar di pagi hari” ucap seorang Mama yang enggan namanya di publikasikan.
Menurut Mama yang menjadi tukang sapu jalan untuk bertahan hidup dan bantu sekolahkan anaknya itu bahwa kalau bisa ada seragam baju atau rompi untuk menjadi tanda tentang mereka.
“Mama berharap seperti itu, ada rompi atau warna khusus untuk Mama kami, supaya kalau orang lihat di jalan, dari jauh mereka sudah tau bahwa ada yang sapu jalan” ujarnya.
Sementara itu masyarakat pengguna jalan Yosep Ayomi menyampaikan bahwa memang benar kerap kali melihat pekerja sapu jalan di pagi hari dianggap orang biasa, sehingga pengguna motor sering coba ingin senggol dan marah kepada mereka.
“Sepanjang jalan dan dalam kanopi pasar ini, paling sering motor di pagi hari sering marah dan ingin senggol tukang sapu jalan, karena dianggap masyarakat yang coba-coba kuasai badan jalan. Harus ada seragam, supaya semua orang tau bahwa warna baju ini adalah tukang sapu dan pembersih jalan” tutur Ayomi.
Ayomi juga berharap dinas terkait dapat perhatikan hal ini agar pekerja pun aman dalam bekerja.
“Harus ada warna baju atau rompi yang mencolok untuk mereka. Kalau di luar daerah kita dapat tukang pembersih jalan gunakan katelpak, sarung tangan, rompi dan topi kuning, orange dan hijau sekiranya di Serui juga bisa” Harapnya. (*)