SAIRERINEWS.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen tengah menjalankan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) tingkat 17 distrik. Di distrik Kosiwo, Wakil Bupati Roi Palunga membuka musrembang, Kamis 13/3/2025.
Kepada Bappeda, Kepala Distrik, Kepala Kampung, Bamuskam dan tamu lainnya serta masyarakat, Wakil Bupati menyampaikan bahwa musrembang tidak hanya sebagai hal yang rutin dilakukan, melainkan ajang musyawarah untuk menyusun program di kampung. Dari yang prioritas memilih yang lebih prioritas ! tegas Wakil Bupati.
“Saya berharap bahwa ini bukan merupakan satu rutinitas yang kita lakukan hanya sekedar menyampaikan aspirasi dari kampung-kampung. Tetapi saya berharap bahwa apa yang ingin disampaikan menjadi catatan yang khusus, yang tersendiri, yang memang menjadi program-program utama sehingga dalam pelaksanaan pembangunan di kampung-kampung itu betul-betul bisa tepat sasaran” tutur Roi Palunga.
Lanjutnya, Wakil menjelaskan bahwa dari keterbatasan APBD, diharapkan bahwa program kampung ataupun program distrik yang disampaikan nanti adalah program yang betul-betul yang utama, program yang memang urgent sekali di kampung, yang memang betul-betul harus mendapat prioritas.
“Memang kalau kita lihat semua mungkin menjadi prioritas, tetapi dari prioritas-prioritas itu harus ada yang lebih lagi diprioritaskan terkait dengan urgensinya. Bapak Ibu mengusulkan sekolah, tapi berapa siswa yang ada di situ yang mau tempati? Sebab Bapak Ibu belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak sekali program-program yang diusulkan dari kampung-kampung tidak terlaksana dengan baik, jangan terulang lagi.” jelasnya.
Wakil berharap kesempatan ini, betul-betul bisa memilah mana yang penting, mana yang betul-betul menjadi kebutuhan kita di kampung, di distrik. Itu yang di dorong.
Wakil menjelaskan lagi bahwa “dari APBD yang ada pemda harus membayar utang daerah sekitar 34 miliar. Hitung-hitung saja Bapak Ibu hitung-hitung, kalau 60 tambah 34 itu berapa, belum lagi kita harus membayar utang kita di dolog dan BPJS. Sehingga memang pemerintah daerah untuk 2025 ini kita harus jeli. Hal ini saya sampaikan supaya semua masyarakat bisa tahu bahwa kondisi pemerintah daerah sekarang ini seperti ini.” jelasnya.
Wakil Bupati menegaskan kepada kepala kampung dan distrik untuk menyusun program yang benar menjadi kebutuhan masyarakat kampung.
“Jangan ada markap-markap. Jangan ada nota-nota siluman yang datang hanya untuk pertanggungjawaban laporan. Saya sekedar mengingatkan saja, bahwa kami sudah minta Inspektorat tidak hanya periksa sebatas kertas, tapi kami akan periksa langsung turun sampai rill yang terjadi di lapangan. Jadi jangan sampai Bapak dorang, ah kita punya laporan lengkap kok, padahal di lapangan tidak ada. Orang-orang mati yang masih diberikan bantuan, orang-orang yang di luar kota masih diberikan bantuan, itu tolong diperbaiki. Ini menjadi catatan-catatan khusus bagi Bapak Ibu kepala kampung” tegasnya.
Lalu Kepala Kampung, kata Wakil Bupati ; pada kesempatan ini di Musrembang karena kita ketemu, tolong kami terkait dengan dana-dana ini, dana kampung dan dana BOS.
“Kalau ada kepala-kepala sekolah yang malas, informasikan kepada kami. Dana Kampung, dana BOS, ini dana-dana yang turun langsung. Dan dana-dana ini yang membantu kita membangun daerah ini, bisa tolong masyarakat. Kalau ada kepala-kepala sekolah yang sudah tidak terbuka terkait dana BOS, saya berharap kepala-kepala kampung, toko-toko masyarakat, informasikan kepada kami. Kami sangat terbatas. Kepala Kampung, toko masyarakat, punya andil sangat penting untuk awasi” pinta Wakil.
Hadir dalam Musrembang distrik Kosiwo, anggota DPRK Kepulauan Yapen, Kapilsek, Danramil dan Bappeda serta tokoh masyarakat dan Bamuskam se distrik Kosiwo.(*)