SAIRERINEWS.COM – Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw,SE hadiri kegiatan Penanaman Bibit Pohon Manggrove Secara Serentak di Seluruh Indonesia yang bertempat di Pantai Ciberi, Kampung Enggros, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Senin (15/5/2023) kemarin.
Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono, M.Tr.Opsla, Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, S.H , Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, Pejabat Utama Polda Papua, Kepala perwakilan Bank Indonesia di Papua, Juli Budi Winantya, Forkompimda Papua dan Pemerintah Kota Jayapura serta sejumlah tokoh masyarakat, adat, masyarakat,pegiat lingkungan juga turut mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan Penanaman bibit pohon Manggrove Secara Serentak di Pantai Ciberi Kampung Enggros Distrik Abepura Kota Jayapura ini sangat penting guna menekan abrasi, untuk menjaga kestabilan ekosistem pantai dan sebagai tindakan preventif dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya perairan laut terhadap setiap aktivitas yang mengancam kerusakan lingkungan dan sumber daya laut pesisir pantai.
Pada sambutannya, Danlantamal X Jayapura menyampaikan bahwa Kegiatan ini awalnya direncanakan akan dilaksanakan pada esok hari Tanggal 16 pukul 10.00 WIB namun karena dinamika dan banyaknya kegiatan bapak Presiden sehingga kegiatan penanaman bibit pohon mangrove ini dimajukan pada tanggal 15 Mei 2023 pada pukul 16.00 WIB.
“Mengingat di Papua pada pukul 16.00 WIB cuaca sudah mulai gelap sehingga Pimpinan mengizinkan untuk wilayah bagian timur dapat dilaksanakan mendahului akan tetapi kegiatan ini tetap diliput dan nantinya akan kami laporkan ke pusat,” ucapnya.
Seperti yang diketahui bersama, ini merupakan program tahunan yang dimana fungsi dari pohon mangrove itu sangat strategis yaitu utamanya sebagai penahan abrasi pantai, dan juga mangrove ini dapat menjadi sumber keberadaan ikan dan kepiting yang mana hal tersebut dapat menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat di pesisir pantai.
“Adanya penurunan luas hutan mangrove secara masif di teluk youtefa yang disebabkan oleh adanya pembangunan infrastruktur seperti jalan, pembukaan kawasan wisata, pencemaran dan penebangan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Hutan mangrove di teluk youtefa erat kaitannya dengan masyarakat, baik secara adat maupun ekonomi,” terangnya.
Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjaga kelestarian ekosistem pantai serta keberlanjutan sumber daya perairan laut di wilayah tersebut. Dengan upaya serentak seperti ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan semakin meningkat.
Sementara itu, Ketua DPRP mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan penanaman hutan magrove yang dilakukan setiap tahun,” prinsipnya kami mendukung upaya pelesatarian hutan magrove yang mana fungsinya sangat strategis dalam upaya penahan abrasi pantai, dan juga mangrove ini dapat menjadi sumber hidup ikan dan kepiting yang mana hal tersebut dapat menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat Papua yang hidup di pesisir pantai.
Selain itu Hutan Magrove juga menjadi salah satu penghasil oksigen yang jika dikelola dan dijual ke perusahaan- perusahaan, dapat memberikan penghasilan kepada masyarakat,” Tegas JBR sapaan akrab Jhony Banua Rouw,SE kepada Humas DPRP di Pantai Ciberi Kampung Holtekamp, Senin, (15/05/2023)
Lebih jauh dikatakan Banua bahwa pemerintah daerah mestinya sudah mengambil kebijakan terkait upaya perlindungan hutan termasuk hutan magrove di Papua
” Pemerintah daerah setiap tahun mengikut kegiatan terkait perlindungan dan pengelolaan hutan, tidak saja di dalam negeri tetapi juga sampai keluar negeri, terakhir di Brazil. Tidak cuma itu saja, pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan RI juga telah memberikan regulasi yang memudahkan pengelolaan hutan di Papua, sehingga mestinya keberadaan hutan di Papua sudah dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” Ujarnya
Disinggung soal masih adanya aktifitas penimbunan hutan magrove di sekitar Pantai Wisata Hamadi.
“Tadi saya lewat ternyata ada lokasi yang ditimbun, saya pikir ini kembali ke pemilik ulayat dan komitmen pemerintah untuk menjaga. Kalau semua ditimbun ya berbahaya juga,”Bebernya.
Ditambahkqn Banua, lokasi Hutan Magrove sebaiknya dijaga dan dilestarikan, sehingga butuh komitmen pemerintah daerah.
” Pemerintah daerah komitmen tidak, dalam menjaga hutan magrove di Kota Jayapura,jangan hanya karena ada investor akhirnya hutan menjadi rusak. Kami khawatir hutan magrove di Kota Jayapura punah atau hilang akibat dari kemajuan pembangunan daerah. Padahal harapan kami, hutan magrove menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat peisisir, “Pungkasnya.