SAIRERINEWS.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen secara resmi merilis data kasus malaria Januari – Juni 2025. Dalam laporan tersebut, Puskesmas Serui Kota tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus pemeriksaan tertinggi, yakni mencapai 9.860 pemeriksaan yang positif 4.080 kasus per 16 Juni 2025.
Data ini disampaikan langsung oleh Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen melalui akun resmi sosial media Facebooknya.
Kasus malaria di Serui Kota disebabkan oleh kepadatan penduduk, kurangnya penanganan malaria dan pengasapan secara rutin tapi juga kurang kesadaran penggunaan kelambu, serta masih adanya genangan air dan lingkungan yang tidak bersih yang menjadi sarang nyamuk penyebab malaria (Anopheles).
Diharapkan distrik Yapen Selatan menjadi perhatian khusus karena jumlah kasusnya terus melonjak. Penanggulangan malaria harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh, mulai dari keluarga, RT/RW, hingga tingkat distrik.
Selain Puskesmas Serui Kota, sejumlah distrik lain juga mencatat jumlah kasus cukup tinggi, seperti:
-
RSUD Serui dalam catatan pemeriksaan malaria 2.422 kasus
-
Puskesmas Warari dengan catatan pemeriksaan malaria 2. 241 kasus
-
Puskesmas Kosiwo dengan catatan pemeriksaan malaria 1.090 kasus
- Klinik dan Apotik lainnya dengan catatan pemeriksaan malaria 3.854 kasus
Total kasus malaria sepanjang Januari – Juni 2025 di seluruh Kabupaten Kepulauan Yapen tercatat sebanyak 19.161 kasus dari 45.243 pemeriksaan.
“Jangan menyepelekan gejala demam dan menggigil. Segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. Obat malaria kini tersedia gratis, dan diagnosis cepat bisa menyelamatkan nyawa,” himbau dinkes.
Besar harapan melalui infografis yang dirilis, dinas kesehatan ingin mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada, mengenali gejala dan aktif berperan dalam pencegahan penularan malaria.
Data ini menjadi dasar untuk langkah-langkah strategis pengendalian dan penanganan malaria ke depan. Mari bersama-sama kita wujudkan Yapen Bebas Malaria, gunakan kelambu saat tidur, segera periksa ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala dan jaga kebersihan lingkungan sekitar
Dinkes juga mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, menguras tempat penampungan air, serta menutup dan mengubur barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk. (*)