SAIRERINEWS.COM – Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy, SE.,M.Si secara tegas ingin merubah kondisi yang kerap dialami masyarakat di sejumlah kampung dan distrik yang mengalami duka saat berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Hal ini menjadi sorotan Bupati karena kematian orang asli Papua (OAP) di RSUD Wainakawini, Serui masih saja harus membayar hal-hal tak terduga di ruang mayat.
Masyarakat selalu mengeluhkan adanya permintaan bayar ongkos atau honor kerja petugas yang memandikan mayat, formalin dan juga biaya bensin untuk mobil ambulance.
“Masyarakat dari kampung-kampung yang berobat ke RSUD dengan segala keterbatasan mereka, seketika mengalami kematian atau duka masih saja harus kesulitan peti, pakaian jenazah dan juga sering harus bayar ongkos bensin dan ongkos lainnya di ruang mayat. Ini harus dihentikan !” tegasnya saat berdialog dengan Kepala-Kepala Kampung se-Distrik Angkaisera saat Musrembang Distrik Angkaisera di Menawi, Rabu 12/3/2025.
“Khusus di RSUD pemerintah telah alokasikan dana 500 juta. Dana ini akan di taruh disana supaya masyarakat dari kampung-kampung dengan keadaan terbatas dapat ditolong. Pemerintah akan urus peti dan antar sampai kembali ke keluarga. Dana ini kita akan lihat apakah cukup sampai Desember atau tidak, selanjut di tahun depan akan di rencanakan lagi” tuturnya disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir memadati kantor Distrik Angkaisera.
Dengan tegas Bupati menyampaikan dana tersebut tim anggaran telah taruh uang di RSUD, jadi masyarakat kampung yang opname di rumah sakit dan meninggal, pemerintah akan perhatikan sampai kembalikan ke keluarga.
“Jika masih saja ada keluhan yang sama, masih pungut biaya Bapa Mama lapor saya !” tegas Bupati.
Bupati juga menyoroti adanya mobil-mobil Ambulance yang disalahgunakan penggunaannya. Mobil-mobil Ambulance yang diberikan, sekiranya di rawat dan digunakan untuk melayani masyarakat yang sakit.
“Kemarin viral di sosial media, mobil Ambulance Puskesmas Distrik Yawakukat masuk parit karena mabuk. Kelakuan begini yang tidak boleh terjadi, saya akan evaluasi dan tegur !” kata Bupati menjawab pertanyaan permintaan Mobil Jenazah untuk Distrik Angkaisera.
Fasilitas pemerintah untuk kesehatan, hendaknya digunakan sebagaimana mestinya untuk pelayanan masyarakat, pinta Bupati.
“Apa yang diminta masyarakat Angkaisera untuk mobil jenazah, kami akan pikirkan untuk pengadaan. Memang cukup sulit karena kondisi keuangan daerah sedang efisiensi. Tapi kami akan pikirkan, jika kami berikan mobil Jenazah untuk distrik Angkaisera mohon digunakan dan dirawat dengan baik untuk melayani masyarakat” pinta nya lagi.
Untuk diketahui bahwa instruksi Presiden (Inpres) tentang efisiensi anggaran, pemerintah daerah kepulauan Yapen menyetor APBD sebesar 60 miliar kembali ke negara untuk program Makan Bergizi Gratis. Efisiensi ini Bupati dan Wakil Bupati tidak pengadaan mobil dinas, juga perjalanan dinas Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan OPD mengalami pemangkasan anggaran. (*)