SAIRERINEWS.COM – Kasus HIV/AIDS yang cukup tinggi di Serui rupanya belum berdampak akan timbulnya rasa takut atau waspada untuk menjaga diri dari pergaulan dan sex bebas.
Saireri News meliput dari pertengahan hingga akhir tahun 2024, terjadi 6 kejadian sex yang melibatkan anak dibawah umur (siswa SMP).
Dari 6 kejadian yang berhasil diketahui media ini, 5 diantaranya diselesaikan dengan adat atau kekeluargaan dan 1 kasus berujung laporan Polisi.
Ironisnya, anak-anak SMP ini adalah perempuan yang menjadi korban sex, akibat dari pergaulan yang tidak dikontrol.
Pada pemberitaan ini, perlu diketahui beberapa trik yang harus diketahui oleh orang tua, yaitu ;
- Anak Perempuan usia SMP jika diberikan Handphone (HP) dan tidak kontrol baik akan menjadi kesempatan untuk bergaul bebas. Bebas inbox Facebook (inbox Facebook bisa kapan saja, ada pulsa dan tidak ada pulsa tetap bisa inbox gratis di Facebook).
- Anak Perempuan usia SMP jika tidak diberikan pendidikan sex oleh orang tuanya (Terutama Mamanya) maka anak akan ingin mencoba ; coba dicium, coba dipeluk hingga coba untuk di isap/jilat dan coba rasanya sex.
- Orang tua yang punya anak Perempuan usia SMP, harus secara rutin cek aktivitas dan pergaulan anak. Hal ini perlu agar orang tua mengetahui teman anak bergaul, tempatnya di mana dan waktu anak.
- Orang tua yang punya anak Perempuan usia SMP harus jelih melihat ciri-ciri tubuh dan perubahan perilaku anak, agar selalu nasehat dan kontrol setiap waktu.
- Jika lalai dan anak Perempuan usia SMP telah terlibat sex bebas, jangan hukum anak perempuan dengan hukuman gunting rambutnya dan kekerasan fisik lainnya, hal itu hanya membuat si anak perempuan tambah frustasi dan tidak berubah. Cara terbaik adalah pindahkan anak ke daerah atau sekolah yang baru agar hidup pada lingkungan yang baru.
Faktor Ekonomi dan Godaan Aplikasi MiChat
Ada beberapa anak-anak pelajar SMP dan SMA di Serui yang kedapatan menggunakan aplikasi MiChat untuk menjual diri mereka kepada laki-laki.
Tarif untuk anak sekolah SMP atau SMA berkisar antara 500 sampai 1juta sekali berhubungan sex sudah termasuk hotel atau penginapan yang mereka sewa di Serui.
Pacaran Tanpa Sex itu Bukan Pacaran Namanya
Istilah ini sangat familiar di anak-anak zaman sekarang. Pacaran harus dibuktikan dengan sex sebagai tanda kasih sayang. Hal inilah yang harus diketahui oleh orang tua agar menjaga anaknya dengan baik.
Pacaran harus kirim foto dan video Bugil
Pacaran anak-anak zaman sekarang harus dibuktikan dengan sex dan juga foto/video sebagai jaminan status pacaran.
Biasanya yang menuntut foto dan video adalah laki-laki. Perempuan menjadi korban! Perempuan diminta foto kelaminnya, payudara dan juga saat berhubungan sex pacaran harus di rekam di HP.
Biasanya saat pacaran ada kata putus atau pisah, sang laki-laki yang tidak terima keputusan itu mengancam perempuan dan menyebar luaskan foto dan video bugil tersebut di Twitter.
Dalam hal ini, perempuan sering menjadi korban.
Bahkan karena ancaman foto dan video disebar, biasanya laki-laki bertindak semena-mena terhadap perempuan.
Anak Salah, Dilindungi Orang Tua Karena Status Sosial dan Tidak Mau Malu
Anak kesayangan, anak manja adalah sikap orang tua perlakuan anaknya. Tapi kalau anak salah dan orang tua membela kesalahan anak, itu sikap kesalahan dan menghancurkan masa depan anak.
Anak salah, orang tua harus berani menghukum anak tersebut agar kesalahan/kenakalan tidak terjadi lagi.
Anak salah, orang tua harus bisa mencari tempat baru untuk anak tersebut agar bisa hidup baru dilingkungan yang baru. (*)