SAIRERINEWS.COM – Masalah sampah di Serui, kian hari semakin memprihatinkan. Kebiasaan buruk membuang sampah ke sungai/kali semakin hari semakin tidak terkontrol dan mencemarkan kali Manainumi.
Sepanjang kali Manainumi atau kali Mantembu, tempat-tempat masyarakat membuang sampah dengan sembarangan adalah ; jembatan 3 ton dan jembatan Wainakawini.
Jembatan Wainakawini atau jembatan bunyi Katolik, sampah rumah tangga setiap waktu dibuang bertumpuk-tumpuk dan menyebabkan bau busuk hingga mengganggu pengguna jalan.
Melihat hal ini terus menerus terjadi, pemuda Wainakawini (Wainak Saja : WASA) mengeluarkan himbauan larangan buang sampah dan kecaman pukul ditempat jika kedapatan membuang sampah di tempat tersebut.
Aris, Ucu, Semu, Yustus, Pema dan teman-teman pemuda WASA selalu membersihkan sampah terus menerus di area jembatan bunyi Katolik, hingga mereka mengeluarkan kecaman karena setiap malam banyak orang yang lewat membuang sampah ke pinggiran jembatan.
“Kitong sudah cukup sabar, setiap waktu orang-orang entah dari mana selalu lewat dan buang sampah di pinggir jembatan ini. Bau buruk, apalagi siang hari sangat mengganggu pengguna jalan yang mau ke rumah sakit, sekolah dan kampus. Kami sudah bersihkan, jadi kalau masih ada yang buang dan kami dapat, minta maaf kami pukul ditempat !” ungkap mereka.
Harapan WASA, masyarakat jalan membuang sampah dengan sembarang, apalagi buang ke kali. Masyarakat di minta untuk mengelola sampah rumah tangga atau sisa makanan untuk ternak dan masyarakat bisa buat lubang sampah di dekat rumah untuk sampah dibakar.
Dari pantauan liputan Saireri News, pasca libur Natal dan Tahun Baru petugas kebersihan sudah mulai turun membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di Alun-alun Trikora, jalan DR. Wahidin, jalan Gajah Mada dan pasar.
Diketahui bahwa armada dan tempat sampah masih terbatas di Serui oleh dinas Lingkungan Hidup, sehingga masyarakat diminta untuk tidak buang sampah dengan sembarangan, agar dapat membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. (*)
