Transformasi Papua Baru Yang Maju dan Harmonis Menjadi Landasan Perjuangan bagi Pasangan MDF – AR atau yang lebih di Kenal dengan Sebutan ” MARI-YO”.
Dalam Semangat Perubahan Perpanjangan Otonomi Khusus bagi Tanah Papua maka, sudah barang tentu, Rumusan Visi Misi ini Mengacu Pada Pengembangan Potensi Daerah yang ada, dengan Memanfaatkan Pendekatan dan ruang Hukum yang di berikan oleh Negara Melalui Undang – undang Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2001, serta Perubahan Kedua Undang – undang Otonomi Khusus Nomor 2 Tahun 2021.
Propinsi Papua merupakan Propinsi terkaya dengan Potensi Kekayaan Alam yang sunggu luar biasa, Terlepas dari Pertambangan Raksasa Yang di Kelolah PT.Freeport hampir 60 Tahun, telah Memberi Kehidupan bagi Bangsa Indonesia dalam Penerimaan Keuangan Negara.
Tetapi juga Potensi Unggulan Tanah Papua lainnya mulai dari aneka Jenis Flora dan Fauna, serta Objek – objek Wisata maupun Budaya dan Seni, Cadangan Migas, Logam, Emas, Batu Bara, Nikel, Pasir besih, yang belum di Kembangkan dan di Eksplorasi secara Utuh.
Kekayaan Laut yang begitu besar dengan Aneka ragam Jenis Biota Laut, menjadi bentagan Emas Biru Dalam Gugusan Pulau – pulau di Papua, INI Menjadi Sebuah harapan dalam Menyumbang PAD bagi Pembangunan Tanah Papua, dan Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja bagi OAP.
Ada beberapa Hal yang Kemudian Dapat Menjadi Indikator Pembangunan Daerah yakni, Indeks Pembangunan Manusia ( IPM), baru Mencapai 60,62% dari Kategori Sedang, ini masih di bawa rata – rata IPM Secara Nasional sebesar 73, 77%.
Angka Harapan Hidup, 65,93 tahun, berada di bawa rata – rata Nasional yang Mencapai Usia 73,6 Tahun; Pendapatan Perkapita Tampa tambang rata – rata sebesar 62, 2 juta/perkapita per-tahun.
Inipun juga berada di bawa Rata – rata Nasional sebesar 71 juta/tahun, terlebih Ironis bahwa di wilayah – wilayah Pedalaman jika di telah maka rata – rata dibawa 10juta per kapita /tahun.
Hingga tahun 2022, Badan Statistik merilis Indikator Pembangunan tersebut di Papua, dengan Ketimpangan pendapatan Penduduk belum Meratah.
Rasio sebesar 0, 406 %, masuk dalam Skala Sedang dan Persentase Penduduk Miskin Mencapai 27, 38%.
Dengan merujuk pada kwantitatif seperti itulah maka, Pasangan MARI-YO, Memandang Pentingnya dilakukan “Disentralisasi Asimetrik”, dengan tujuan untuk Mengakomodasi Karakteristik Unik dan Kebutuhan Spesifik Papua, guna Meningkatkan Kapasitas dan Peran Pemerintah Provinsi Papua, Menggunakan Asas Lex Specialis Derogat Lagi Generalis’.
Hal berikut bahwa Penyebaran Lanjut dari Misi Pasangan Calon Gubernur Wakil Gubernur MARIO, secara singkat Yaitu :
- Papua Sehat ; Meningkatkan Kesehatan Masyarakat melalui akses yang lebih baik ke Layanan Kesehatan, Perbaikan dan Penatalaksanaan Management Rumasakit Umum ( RSUD)Dok II sebagai Sentral Rujukan terbaik setanah Papua, Serta RSUD Pendukung di beberapa Sona terdekat,
- Papua Cerdas : Meningkatkan kualitas Pendidikan dan Memperluas Akses Pendidikan Untuk Semua Lapisan Masyarakat, Pengembangan Sekolah Vokasi, Perbanyak Pelatihan Kerja atau BLK bagi generasi Muda Asli Papua sesuai Permintaan Dunia Kerja Dalam Tantangan Global,
- Papua Produktif : Mendorong Produktifitas Masyarakat Melalui Inovasi, Kewirausahaan, dengan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Alam berkelanjutan.
Masyarakat Pembaca yang kami Cintai, bahwa Pasangan MDF – AR atau yang di sebut MARI-YO, telah Membuat Kajian atau SWOT ANALYSIS, guna Mengambil Langka – langka kerja taktis Terhadap Apa Yang Akan di Lakukan atau di Kerjakan selama Lima Tahun Kedepan, agar Program – program dimaksud dapat berdampak langsung pada masyarakat sebagai Penerima Manfaat dari Pembangunan. Jayapura, 5 September 2024.
Benyamin Wayangkau
Toko Muda Saireri
Tim Taktis MDF-AR