Sisi Lain Irjen Fakhiri di Mata Ajudan Pribadi, Terkenal Disiplin dan Tak Pilih Kasih
SAIRERINEWS.COM – Kapolda Fakhiri Tidak Pernah Bedakan Pangkat dan Jabatan, kata ajudan Kapolda Papua Julio.
Selama berdinas di Polri, Mathius Fakhiri dinilai tidak pernah memandang pangkat maupun jabatan.
Julio menyampaikan, Kapolda selalu memandang semua bawahannya sama, sehingga semua anggota diperlakukan sama.
“Contohnya kalau ada yang mau menghadap (bertemu), beliau tidak pernah pilih yang pangkat tinggi duluan dan yang pangkat rendah dari belakang. Tidak, semua perlakukan sama. Beliau tidak pernah pilih-pilih, kalau keperluannya mendesak dan bapak bisa bantu bapak pasti bantu, dan itu yang saya salut dari beliau,” katanya.
Saat ditanya soal keberpihakan Kapolda Fakhiri terhadap generasi muda Papua yang ingin masuk polisi. Bribtu Julio mengatakan beliau memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi anak-anak muda yang ingin mendaftar sebagai polisi.
“Saya kira itu adalah salah satu kebijakan beliau dan itu sangat baik menurut saya, sebab masih ada pimpinan di kepolisian Polda Papua yang memberikan kesempatan kepada anak-anak di Papua khususnya yang memiliki keterbatasan secara ekonomi, pasti beliau bantu,” ujarnya.
Selama ini, kata Julio jika ada calon siswa (Casis) polisi dari luar daerah yang ingin berangkat ke Polda untuk tes lanjutan namun terkendala biaya, Kapolda langsung perintahkan Kapolres untuk membantu agar Casis itu bisa mengikuti tes lanjutan.
“Misalnya kemaren itu ada satu Casis dari Kabupaten Biak Numfor yang bersurat ke bapak, yang menyatakan kalau dia tidak punya biaya untuk berangkat ke Jayapura dan bapak langsung telepon Kapolres Biak untuk bantu,”.
“Sama satu lagi kemaren sempat viral di tiktok yang dari Yalimo, itu sama bapak langsung telepon Kapolres agar di bantu berangkat ke Jayawijaya dan Jayapura untuk melanjutkan tes lanjutan,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri cerita, Julio menyampaikan keseharian Kapolda Fakhiri paling simpel, yang mana kegiatan beliau setelah bangun pagi biasanya jalan pagi, olah raga kecil, lalu sarapan dan menghabiskan waktunya bersama keluarga. Kemudian melihat hewan peliharaan di rumah Bhayangkara. Selain itu beliau juga biasanya jika tidak ada jadwal kedinasan memilih untuk memancing.
“Yang paling berkesan bagi saya itu, kalau kita makan, beliau tidak pernah memisahkan kita dengan pejabat lain, kita diminta untuk duduk di meja yang sama. Karena itulah kami merasa sangat di hargai, sampai kita yang kadang jadi malu,” kata Julio. (*)