PGP Intensif Angkatan 9 Gelar ‘Panen Belajar’

SAIRERINEWS.COM – Program Pendidikan Guru Penggerak Intensif Angkatan 9 Gelombang II  telah memasuki tahap akhir kegiatan dengan diselenggarakannya Pembelajaran Tatap muka (PTM)  4 “Rencana kerja dan Panen hasil belajar” yang merupakan satu tahapan untuk “memanen” hasil aksi nyata dan praktek terbaik bagi para Program Guru Penggerak (PGP) Intensif Angkatan 9 gelombang ke II disekolahnya masing-masing  selama mengikuti Pendidikan dan “berbagi hasil panen” kepada pihak-pihak terkait.

Bertempat di Asrama Haji Kota Jayapura PGP Intensif Angkatan 9 Gelombang II ini berlangsung selama 3 hari pada hari  kamis sampai sabtu  dengan jumlah total peserta sebanyak  61 orang yang berasal dari Kabupaten Yahukimo, Yalimo, Pegunungan Bintang, Paniai, Nduga, Intan Jaya dan  Mamberamo Raya. Hari pertama dan kedua kegiatannya berupa kelas belajar PGP untuk berbagi aksi nyata, evaluasi program guru penggerak, identifikasi hal-hal positif, ide program, hingga persiapan rancangan teknis kegiatan pameran dari para PGP. Sedangkan hari ketiga diisi dengan menerima tamu undangan dari unsur Pemerintah Daerah, perwakilan dari masing-masing Dinas Pendidikan yang gurunya mengikuti PGP Intensif Angkatan 9, Pengawas serta Komunitas Praktisi dilanjutkan dengan sesi kelas berbagi dan pameran hasil karya PGP.

MENJELANG PILKADA 27 NOVEMBER 2024

Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Papua pada saat di temui Saireri news.com mengatakan mengenai rentang waktu Program Pendidikan Guru Penggerak yang telah melakukan kegiatan selama 2 bulan setengah dan pada saat ini telah mencapai fase akhir. “Dari 61 PGP Intensif angkatan 9 Gelombang ke II yang ada ini kami harapkan semuanya bisa lulus, karena selama hampir 2 bulan setengah ini sudah banyak mengorbankan banyak waktu dan tenaga untuk kegiatan PGP ini. Kami menitipkan pesan untuk terus melakukan kolaborasi dengan Pimpinan dan rekan sejawatnya di satuan pendidikannya agar tercipta harmonisasi yang baik”, ujar Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd

Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Papua Fatkurohmah, S.Pd., M.Pd mengatakan, kegiatan ini merupakan episode ke 5 dari program transformasi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Program Pendidikan Guru penggerak ini tujuannya untuk menghasilkan guru sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah, menjadi agen transformasi menjadi rekan kolaborasi inovasi di sekolahnya masing-masing,” ujar bu Fat kepada Saireri News.con di Asrama Haji Kotaraja, Sabtu siang.

Dia menjelaskan,dalam Program Guru penggerak ini ada 3 Model atau tiga jalur. “Pertama yaitu pendidikan guru penggerak reguler, itu untuk kabupaten kota yang akses internet bagus. Karena sebagian besar pembelajaranya daring,” ujarnya.

Lanjut Fatkurohmah,kemudian kedua itu program guru penggerak daerah khusus. “Itu diperuntukan bagi kabupaten kota yang sebenarnya ada akses internet cuma tidak stabil,sehingga tidak dimungkinkan untuk pembelajaran secara daring. Namun,model pembelajaran itu tatap muka di kabupaten kota yang menjadi sasaran daerah khusus,” ungkapnya.

Kali ini,menurut Lerebulan yang ketiga sekarang adalah pendidikan guru intensif yang ditujukan untuk kabupaten kota yang memang tidak ada akses internet kemudian masalah keamanan.

“Pelatihan ketiga ini modelnya, kita tarik semua ke Jayapura seperti dari kabupaten Nduga,Intan Jaya,Yahukimo dan Yalimo, kita kumpulkan semua di Jayapura mengikuti pendidikan dengan durasinya 2 setengah bulan,” ujarnya.

Menurutnya,untuk angkatan 9 dilaksanakan dua gelombang. “Pertama tahun 2023 kami sudah laksanakan dan kedua sampai dengan hari ini terakhir kita selesaikan proses pendidikan guru penggerak intensif,” tambah dia.

Melalui program ini, selaku penanggungjawab dirinya berharap para peserta atau guru kompetensinya bertambah.

“Tentunya selama ikut kegiatan dia dapat program dan inovasi pembelajaran ilmu pengetahuan, yang bisa meningkatkan kompetensinya. Tinggal bagaimana mereka sekarang jadi aset untuk daerah bahkan tinggal bagaimana daerah memanfaatkanya,” ujarnya.

Dengan demikian,lanjut dia,harus ada dukungan dari dinas bahkan terutama dari Kepala sekolahnya.

“Agar ilmu yang didapat tidak bisa bekerja sendiri harus ada suport kepala sekolah pengawas dan dinas. Supaya guru mempraktekan apa yang mereka dapatkan selama pelatihan,” katanya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kepala BGP Provinsi Papua dan jajarannya karena sudah sangat membantu terkait Program Guru Penggerak di Lombok Tengah yang membersamai kami hingga saat ini, demi meningkatkan kualitas guru yang ada di Papua. Sayapun sangat bangga dengan hasil yang telah dicapai oleh para calon guru penggerak ini. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan semangat dan inovasi mereka mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Papua.”, Ujar Apolos Beon sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga

Acara berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari para undangan. Ini berkat kerja cerdas dan kolaboratif antara BGP Papua, Fasilitator, CGP dan semua pihak yang terlibat. Stand-stand pameran juga banyak menuai pujian dan apresiasi dari para undangan yang berkunjung berkat aksi nyata dan program-program inspiratif yang telah dilakukan.

“Luar biasa. Program-program unik dan inspiratif disini mencerminkan kualitas dari CGP  Intensif angkatan 9 gelombang ke II ni memang pilihan guru-guru terbaik”, ungkap ibu Yeimo  salah satu pengunjung pameran.

(Jerry_Roe)

error: Konten dilindungi !!!