SAIRERINEWS.COM – Boy Markus Dawir, SP adalah salah satu dari lima anggota DPRD Provinsi Papua yang aktif saat ini bertemu dengan masyarakat kampung Nubuai, Distrik Ureifaisei kabupaten Waropen, Senin 29/1/2024.
Dalam agenda tatap muka sebagai calon anggota legislatif (caleg) partai Demokrat, bersama masyarakat kampung Nubuai, Boy Markus Dawir menerima aspirasi masyarakat yang mengeluhkan ancaman abrasi pantai.
“Kami siap pilih bapak Boy Markus Dawir sebagai anggota DPR provinsi Papua. Anggota DPR Provinsi Papua yang masyarakat kenal dan selalu membantu kami adalah bapak Boy Markus Dawir. Anak-anak kami kuliah di Jayapura, bapak Boy Markus Dawir selalu ada membantu mereka dan itu kami orang tua di kampung sangat berterimakasih. Permintaan kami kepada bapak Boy Markus Dawir adalah tolong perjuangkan talud pantai untuk kami masyarakat Paradoi dan Nubuai, karena abrasi pantai terus mengancam kampung kami” tutur Elia Ramandei.
Aspirasi lainnya yang disampaikan dalam pertemuan ini adalah masalah rumah sakit umum Waropen yang tidak berjalan dengan baik, juga masalah air bersih dan kerinduan masyarakat Waropen untuk masuknya kapal putih (kapal pelni-red) di pelabuhan Pedemani Waropen.
“Boy Markus Dawir orang baik. Anggota DPR provinsi Papua yang selalu bantu gereja, bantu mahasiswa, bantu perjuangkan aspirasi pembangunan masyarakat. Kami yakin bapak Boy Markus Dawir akan terpilih dan duduk kembali di DPR provinsi Papua dan kami yakin akan maju sebagai calon Gubernur Papua. Bapak Boy tolong perjuangkan masyarakat Waropen untuk kapal putih bisa masuk di pelabuhan Pedemani, karena pelabuhan ini dibangun dari pengawasan bapak Boy Dawir selama duduk di DPR” pintah Edu Wopari dari kampung Mambui.
Menanggapi aspirasi masyarakat Paradoi, Mambui dan Nubuai ; Boy Markus Dawir mengungkapkan permohonan maafnya kepada masyarakat karena partai Demokrat sebagai pengusung Bupati Waropen, belum bekerja secara maksimal kepada masyarakat.
“Pertama-tama saya atas nama partai Demokrat meminta maaf kepada masyarakat Waropen karena partai Demokrat selaku pengusung Bupati Waropen belum maksimal bekerja kepada masyarakat. Terkait pembangunan, saya di DPR provinsi Papua duduk di komisi 4 yang membidangi pembangunan infrastruktur telah perjuangkan dan kawal pembangunan bandara Botawa, pelabuhan Pedemani, jalan dan jembatan. Soal talud pantai, ini hal yang perlu segera mendapat perhatian kita semua. Aspirasi ini saya terima, sebagai anggota DPR provinsi Papua yang masih aktif tapi juga sebagai caleg pemilu tahun ini” ujar Boy Markus Dawir.
BMD menjelaskan bahwa, kampung Nubuai ini dihimpit oleh kampung Paradoi dan Mambui, sehingga talud pantai disampaikan oleh masyarakat akan diperjuangkan, karena masyarakat tidak dapat bangun rumah ke kini dan ke kanan lagi.
“Pemerintah daerah jangan hanya janji tapi harus kerjakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Nubuai Paradoi dan Mambui. Kabupaten ini ada anggaran, kenapa sampai hal ini tidak diperhatikan, ini sangat di sayangkan. Anggota DPR Papua dari Saireri ada 5 orang termasuk saya. Saya sudah perjuangkan apa yang saya lakukan sebagai wakil rakyat. Demikian juga dengan aspirasi lainnya seperti kapal pelni, rumah sakit, air bersih, perumahan dan lainnya saya terima. Untuk itu pada tanggal 14 februari besok, masyarakat jangan golput. Ayo ke TPS untuk memilih anggota DPR Kabupaten, DPR Provinsi, DPR RI, DPD RI dan pilih Presiden – Wakil Presiden. Masyarakat harus pilih orang baik yang mau perjuangkan aspirasi masyarakat, jangan golput. Jika saya baik pilih saya, jika tidak silahkan pilih caleg lain. Tapi saya Boy Markus Dawir akan perjuangkan aspirasi masyarakat ke tingkat Gubernur Papua nantinya” ujar BMD disamput tepuk tangan dari ratusan masyarakat yang berkumpul.
Aspirasi masyarakat lainnya saya terima dan akan perjuangkan. Saya Boy Markus Dawir setelah caleg ini, saya akan mempersiapkan maju calon Gubernur Papua. 14 februari silahkan bapak ibu ke TPS dan coblos orang-orang baik, ini waktunya rakyat memilih untuk 5 tahun ke depan. Jangan coblos karena di bayar, itu sama saja bapak ibu jual hak kalian, sehingga anggota DPR yang terpilih nantinya, sulit melihat keluhan masyarakat karena suara kalian sudah dibeli lunas. imbuhnya. (*)