SAIRERINEWS.COM – Jems Werimon sayangkan banyaknya politisasi sistem pendidikan yang di janjikan caleg kepada masyarakat di wilayah suku Wonawa. Hal ini di tentang keras oleh pemuda suku Wonawa, kabupaten Kepulauan Yapen.
“Mohon dengan hormat kepada pekerja politik, janganlah mempolitisasi masyarakat dengan janji-janji membangun SMA di Wooi, ibu kota distrik Wonawa. Ini hal yang keliru dan sangat tidak efektif karena dari tingkat SD dan SMP yang ada belum maksimal berjalan, sehingga kalau di janji-janji untuk membangun SMA, itu tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada” tutur Werimon, Sabtu 27/1/2024.
Jems menegaskan untuk siapa pun dirinya, dari partai mana pun juga jangan menjanjikan hal-hal yang membuat masyarakat bimbang dengan hal-hal yang belum menjadi kebutuhan masyarakat.
“Saya berharap kita semua yang hari ini sebagai peserta politik, dari berbagai macam partai politik peserta pemilu 2024 harus utamakan kebutuhan masyarakat. Jangan kita membodohi masyarakat dengan janji-janji yang di luar dari kebutuhan masyarakat” tegasnya.
Wonawa butuh SMA tapi belum waktunya, karena belum menjadi kebutuhan masyarakat. SD dan SMP yang ada tidak di kelolah baik oleh pemerintah daerah. Guru tidak merata dan tidak melaksanakan tugas dengan baik. Demikian juga dengan SMA Marau yang dekat dengan Wonawa kurang siswa, akhirnya banyak ruang kelas tidak di fungsikan.
“Jangan bikin masalah lagi. Anggota DPRD Yapen hendaklah mengawal aspirasi masyarakat untuk dunia Pendidikan di suku Wonawa, juga suku Wondei dan Wonawa. Guru-Guru PNS harus dimaksimalkan dulu, ini menjadi tugas kita semua di tahun 2024, agar lahirkan anggota DPR yang tau kebutuhan masyarakat. Jangan paksakan kehendak, sehingga masyarakat melepas tanah adat untuk membangun sekolah dan nantinya akan di palang – palang dikemudian hari” ujarnya.
Politisi jangan mempolitisasi pendidikan. Masyarakat juga harus tegas dengan janji-janji yang ditawarkan. Suksesi pemilu dengan baik, tanpa membuat masalah dan gesekan kehidupan sosial masyarakat, tutup Jems Werimon. (*)