SAIRERINEWS.COM – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia digital tak selalu membantu aktivitas manusia, namun juga ada hal negatifnya.
Hal tersebut dialami oleh satu seorang aparat kampung dari kabupaten Kepulauan Yapen yang berkunjung ke Kota Jayapura, dalam waktu terakhir ini.
“Sebenarnya hal ini sangat memalukan, namun perlu kami sampaikan agar menjadi pelajaran bagi yang lain. Saya berani sampaikan hal ini kepada semua perlu hati – hati bahwa banyak hal yang ditawarkan kepada kami orang-orang kampung, baik saat ditawarkan taxi dan juga hotel” keluh GK adik dari korban yang enggan beberkan identitas mereka.
Lanjut, GK menceritakan kejadian yang menimpa kakanya berawal dari ditawarkan aplikasi Michat oleh satpam pada salah satu hotel yang mereka tempati di Kota Jayapura. Akhirnya HP kakanya mendownload aplikasi tersebut dan mencari jajanan cewe seksual.
“Awalnya HP kaka saya mendownload aplikasi Michat, selanjutnya mencari cewe untuk sex, namun sebelum mendapatkan cewe di minta transfer sejumlah uang. Entah ini kesalahan dari satpam atau kaka saya yang lanjutkan, pastinya sejak mendownload aplikasi itu, 3 hari perilaku kaka saya sangat berbeda dari biasanya ” jelasnya.
GK mengetahui bahwa kakanya alami penipuan ini setelah hari terakhir mereka akan kembali ke Serui.
“Saya tau kaka saya tertipu aplikasi ini, saat kami hendak kembali ke Serui. Yang mana uang tiket balik pun tidak ada. Juga biaya kuliah anak dari kaka saya pun tidak dapat terbayarkan. Ini hal yang memalukan dan kami bicara hal ini ke media agar jangan ada lagi yang tertipu, khusus untuk orang kampung, aparat kampung, ASN dan juga masyarakat lainnya. Hati – hati selalu, jangan tertipu aplikasi dan transfer uang yang tidak jelas” sesalnya. (*)