SAIRERINEWS.COM – Untuk mewujudkan kolaborasi dalam mengatasi sebaran hoaks, maka Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menginisiasi pembentukan Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) di Tanah Papua dan mempercayakan Dr. Nahria, S.Sos., M.Si, sebagai koordinatornya. Sekaligus sebagai koordinator Mafindo Jayapura.
Deklarasi bersama Mafindo Jayapura dan PESAT Tanah Papua disertai Pemutaran Film “Dunia Tanpa Hoax (Film Ikan Pari)” di Swissbell hotel, pada 21 Oktober 2023 kemarin di buka secara resmi oleh Sekretaris Diskominfo Kota Jayapura, Ratna Fadjarrini.
Mafindo adalah organisasi kemasyarakatan yang bertujuan menyosialisasikan bahaya informasi bohong (Hoaks) dan menciptakan imunitas terhadap hoaks di Masyarakat Indonesia.
“Dengan adanya deklarasi PESAT Papua dan Mafindo Jayapura diharapkan menjadi titik awal simpul kolaborasi berbagai pihak, sehingga kanal-kanal literasi digital dan klarifikasi berita hoaks dapat di inisiasi secara mandiri,” ujar Presidium Mafindo Wilayah Timur, Mark Ufie.
Kegiatan ini di sambut baik oleh komunitas-komunitas yang bergerak di dunia literasi digital, salah satunya Relawan TIK Cabang Jayapura.
“Sangat antusias dan menyambut baik dengan kegiatan Deklarasi bersama Mafindo Jayapura dan PESAT Tanah Papua,” ujar Ketua RelawanTIK Cabang Jayapura, Abraham Imbiri, S.IP
Abraham juga menembahkan “Kedepan Relawan TIK Cabang Jayapura dan Mafindo bisa kolaborasi bersama dalam mengaungkan literasi digital dan menangkal berita hoaks bersama-sama khususnya di Papua dalam menjelang tahun pemilu 2024” tambahnya.
Tidak lupa Abraham juga mengajak masyarakat untuk mencari fakta tentang sebuah berita dengan cara saring sebelum sharing “Saya berharap kiranya dengan kegiatan terus berkelanjutan dan meningkatkan kolaborasi bersama.
Relawan TIK Papua kini tambah teman dengan deklarasinya Mefindo dan Pesat kita bersama-sama melawan berita hoaks dan memberikan edukasi tentang pentingnya literasi digital khususnya di tanah Papua, salah cara untuk menangkal berita bohong (Hoaks) adalah mencari fakta dalam sebuah berita bahwa kita harus saring sebelum sharing. (*)