Kekurangan Obat Malaria, Pemerintah Pusat Bakal Beri Bantuan ke Papua

SAIRERINEWS.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengalami kekurangan obat malaria dan Rapid diagnostic test (RDT). Sehingga Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan akan Memberikan bantuan tersebut.

“Kami akan memberikan bantuan obat malaria dan Rapid diagnostic test (RDT) kepada Pemerintah Provinsi Papua, terutama di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Karena dual hal ini yang menjadi keluhan Pemerintah Provinsi Papua melalui para kader malaria, ” Ucap Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI), Budi Gunadi SadikinĀ  saat menemui kader malaria di Puskesmas Harapan, yang berada di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Rabu (11/10/2023) siang.

MENJELANG PILKADA 27 NOVEMBER 2024

Kata Menteri Kesehatan, Akibat kurangnya obat malaria dan RDT membuat kasus malaria di Papua mengalami peningkatan.

“Ketika bertemu kader malaria, mereka menyampaikan kasus malaria mengalami peningkatan karena kekurangan obat dan RDT. Tentu hal ini sangat memprihatinkan sehingga dalam sesegera mungkin kami akan menyalurkan bantuan ini, ” kata Menkes Gunadi.

Menteri Kesehatan berharap, kekurangan dua hal tersebut tidak mengurangi semangat yang ada pada kader malaria.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame mengaku, pihaknya masih terus berupaya untuk menekan kasus malaria yang masih tinggi di Tanah Papua.

“Kasus malaria yang terjadi di Tanah Papua masih tinggi yakni mencapai 539.298 kasus. Jumlah itu termasuk kabupaten yang saat ini sudah terpisah dari Papua dan masuk dalam tiga daerah otonomi baru,” sebutnya.

Kepala Dinas Kesehatan mengaku memberikan apresiasi kepada Menteri Kesehatan yang telah menyikapi serius keluhan yang dialami pihaknya.

Kata Kadis Kesehatan, kasus malaria di Papua saat ini ;

  1. Kota Jayapura 67.874 kasus,
  2. Kabupaten Jayapura 53.951 kasus,
  3. Biak Numfor 33.600 kasus,
  4. Keerom 26.911 kasus,
  5. Kepulauan Yapen 21.238 kasus,
  6. Sarmi 20.454 kasus,
  7. Waropen 9.254 kasus.
  8. Supiori 8.004 kasus,
  9. Mamberamo Raya 7.110 kasus,

(*)

error: Konten dilindungi !!!