SAIRERINEWS.COM – Hasil pengumuman Honorer dan Tenaga Kontrak kabupaten Kepulauan Yapen, kuota 600 yang di umumkan mendapat sorotan tegas dari masyarakat dan keluarga yang namanya tidak terakomodir.
Hasil yang diumumkan di nilai tidak netral, pasalnya ada yang honor bertahun-tahun namun tidak diangkat menjadi calon pegawai pada pengumuman ini.
Aksi protes dari individu berdampak menjadi aksi keluarga dan komunitas yang lebih besar. Tak tanggung-tanggung Air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat pun dipalang oleh masyarakat pemilik mata air di kali Mantembu.
Tak hanya itu, sejumlah kantor, sekolah dan puskesmas yang menjadi tempat pelayanan publik juga dipalang.
Kekecewaan ini juga dittuangkan di sosial media Facebook. Di grup Info Kejadian Kota Serui, beragam masyarakat mengeluh dan mengeluarkan uneg-uneg mereka terhadap hasil CPNS yang diumumkan.
“Saya merasa kecewa dan menyesal atas kinerja Pemda Yapen dan Dinas Pendidikan. Saya sudah mengabdi menjadi guru honor sejak 2016, sampai saat ini, kenapa nama saya tidak keluar.
Sekolah SD YPK Elim Makiroan saat ini saya palang” ujar Armelius Ayomi di Facebook.
Pemalangan SD YPK Betlehem Aromarea juga di Palang. 2016 palang pertama, 2020 palang ke 2,dan sekarang palang yang ke 3 tahun 2023, pemda hanya janji saja, janji tinggal janji, honor dari tahun ke tahun, tulis Latang Fajar di Facebook.
Sangat di sayangkan para medis Edi Kayoi, AMd. Kep dan Luis Lukas Sembai, AMd. Kep di pustu Sasawa. Honor mulai 2013 sampai saat ini tidak lulus. Maka pustu dipalang, tolong kepala dinas kesehatan coba lihat jeripaya dan pengapdian mereka, kami tidak akan bukan palang sampai kami di angkat sebagai PNS, tulis Faer Nefer.
Puskesmas Mumbeai, Distrik Teluk Ampimoi di palang akibat hasil CPNS yang keluar pada tanggal 26 09 2023 tidak memuaskan, jadi bagaimana solusi pemerintah daerah agar ada hasil yang memuaskan palang juga bisa di lepas. Terima kasih, tulis Marlin.
Demikian juga dengan kantor Distrik Pulau Kurudu Bank Sampah, Air PDAM dan beberapa fasilitas lainnya ikut dipalang.
“Air sudah tidak mengalir, kami sudah tidak tau harus berbuat apa. Kami tidak tau apa-apa kenapa kena imbas. Tolong masyarakat pemilik mata air, tolong dan tolong alirkan air untuk kami, karena kami bayar setiap bulan untuk air” ujar Herlina.
“Air tidak mengalir, tanya ke BKD jangan tanya ke PDAM karena BKD akhirnya air tidak mengalir, masyarakat menderita.” tulis sebuah akun.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Cyfrianus Yustus Mambay, S.Pd, M.Si kepada ratusan masyarakat yang kecewa denga hasil pengumuman 594 orang dari kuota 600 CPNS untuk Yapen mengatakan bahwa dirinya hanya meneruskan apa yang sudah diberkaskan 3 atau 4 tahun lalu.
“Saya tidak punya kewenangan untuk merubah atau menambah. Saya hanya meneruskan apa yang sudah ada 3 tahun atau 4 tahun lalu. Pemberkasan BKN untuk 2 ribu CPNS di Papua, Yapen dapat kuota 600. Sehingga jika lebih dari 600 maka akan diseleksi oleh BKN” ujar Pj Bupati saat menerima pemdemo di halaman kantor Badan Kepegawaian dan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kepulauan Yapen.
Aksi tidak terima dengan hasil juga dilakukan ke kantor DPRD Yapen, jalan Irian Serui, Jumat, 26/9/2023.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kepulauan Yapen, Fridolin Warkawani yang menerima Aspirasi langsung menyampaikan bahwa akan memanggil pihak BKD, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk dimintai keterangan pada Senin mendatang.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen telah mengumumkan 596 Tenaga Honorer yang akan diangkat menjadi CPNS dan PPPK pada Formasi 600, pada Senin lalu, 25 September 2023.
Jurnalis warga memantau, dengan pemalangan yang terjadi disejumlah tempat, pihak Pemerintah Daerah, DPRD, TNI/Polri, Adat dan lainnya sedang terus berupanya koordinasi dan mencari solusi yang baik untuk semuanya dapat berjalan kembali sebagaimana mestinya. (*)