Doren Wakerkwa; Pemerintah dan Legislatif itu Dua mata uang, tak boleh dikotak kotakan

Keerom 17/05/2023; bertempat di Kampung Wiantre Distrik Skanto Kabupaten Keerom dilaksanakan Halal Bihalal Ikatan Keluarga Purwodadi (Ikadadi) Kabupaten Keerom.

Kegiatan dengan tajuk dengan Halal bihalal kita jadikan ajang silaturahmi sesama warga purwodadi  di Kab. Keerom  untuk menuju kehidupan  yang harmonis antar umat beragama  demi terciptanya kehidupan yang harmonis antar masyarakat yang berada di kabupaten Keerom.

MENJELANG PILKADA 27 NOVEMBER 2024

Acara yang dihadiri oleh kurang lebih. 350an Warga yang tergabung dalam ikatan keluarga Purwodadi (Ikadadi) Kabupaten Keerom berserta tamu dan undangan tersebut berlangsung dengan khidmat

ketua Paguyuban Ikadadi Kab. Keerom Sumarlan dalam sambutnya menyampaikan banyak terimakasih kepada setiap pribadi yang berkontribusi hingga terlaksananya kegiatan Halal bihalal Ikadadi ini.

Turut hadir dalam Kegiatan Halal bihalal tersebut  Doren Wakerkwa, SH., MH selaku   Asisten I Setda Provinsi Papua, Anggota DPRP Mustakim, SE, Ketua DPRD Kab. Keerom Bambang Mujiono, SE, Ketua HKJM Kabupaten Keerom; Tri Purnomo.

Dihadapan hadirin Halal bihalal Ikadadi, Asisten I Sekda Provinsi Papua Doren Wakerkwa, SH, MH menyampaikan beberapa pandangannya terkait kondisi sosial, ekonomi, dan politik lokal di kabupaten Keerom, Doren Wakerkwa berpendapat bahwa, Pemerintahan dan Legislatif di keerom sudah menjalankan perannya masing-masing dengan sangat baik.

Dirinya mencontohkan Ketua DPRD Kabupaten Keerom yang telah menjalankan 3 fungsi utama legislatif sebagai mitra kerja pemerintah, dan tersebut telah berlangsung dengan baik, semua karena Pak ketua DPRD Kabupaten Keerom mengarahkan seluruh elemen dan komponen Pemerintahan di keerom melalui mekanisme persidangan, untuk menetapkan RAPBD/APBD sebagai implementasi kehadiran negara bagi masyarakat di Kabupaten Keerom.

Namun Doren juga melihat beberapa persoalan yang sebenarnya merupakan bagian dari proses politik dan demokrasi dalam pemerintahan, namun cukup disayangkan langkah yang diambil oleh Ketua DPRD Kab.

Keerom ini kenapa tidak disuport oleh pemerintah,  sehingga bapak ketua DPRD berjalan sendiri, dimana dalam beberapa kali persidangan di DPRD Keerom justru tidak di hadiri oleh Pimpinan Pemerintahan.

Wakerkwa juga menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang bermanfaat bagi bangsa dan negara maka apa yang telah diatur oleh konstitusi seharusnya dilaksanakan, ini bukan tentang hebat atau tidak hebat, tetapi bilamana tidak ada hikmat maka Pemerintah bersama Legislatif justru harus saling bahu membahu dalam membangun Kab. Keerom.

Sementara itu ditempat yang sama anggota DPRP Mustaqim, SE menyampaikan bahwa Halal Bihalal merupakan budaya kita orang Indonesia yang biasa dilakukan setiap tahun setelah pelaksanaan hari raya Idul Fitri dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi dan saling memohon maaf diantara kita, oleh sebab itu maka dengan adanya halal bihalal ini akan mempererat kembali hal-hal yang meregang sebelumnya.

Termasuk mempererat nilai kritis kita masyarakat yang berada di Distrik Skanto yang selama ini seperti dibiarkan berjalan sendiri, bahwa Terkait pembangunan jalan dari Yoka sampai Arso V merupakan aspirasi masyakarat yang sudah kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Papua.

Namun hingga hari ini belum juga ada perbaikan hal ini menjadi catatan kami untuk terus mengawal aspirasi ini, Karena Masyarakat Skanto tidak minta uang, tetapi kami minta jalan yang menjadi nadi perekonomian di distrik skanto bisa segera diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR.

Disisi lain Kami memberikan terimakasih kepada Bapak Doren Wakerkwa yang telah memberikan perhatian kepada Ikatan Keluarga Purwodadi Kabupaten Keerom dengan memberikan bantuan untuk kelompok kasidah Ikadadi

Oleh sebab itu, Menurut saya secara pribadi pemimpin itu sebagai jawaban, dan setelah melihat hal ini Pak Doren Wakerkwa memiliki hak tersebut.

Acara halal bihalal berlangsung 11.20 tersebut diisi ceramah oleh Ustad Muhamad Syamsul tersebut kemudian berakhir pada jam 13.35 dengan ramah-tamah dengan menyaksikan kebudayaan Jawa berupa pagelaran wayang kulit dan kebudayaan Jawa lainnya.

DUMP.

error: Konten dilindungi !!!