Miris : Ikatan Pilot Indonesia Papua Uraikan Peningkatan Gangguan Keamanan KKB

SAIRERINEWS.COM – Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Papua mencatat dalam beberapa tahun terakhir, gangguan keamanan terhadap penerbangan sipil di Papua alami peningkatan. Bahkan, di awal tahun 2023 ini sudah terjadi 4 kali gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dimulai pada 9 Januari, terjadi penembakan pesawat milik PT. Ikaros Jenis Caravan PK-HVV yang akan melakukan pendaratan di Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang. Penembakan ini membuat pesawat melakukan Go Around, gagal mendarat, dan mengakibatkan lubang di bagian bawah badan pesawat.

MENUJU PEMILU 14 FEBRUARI 2024

7 Februari yakni pembakaran pesawat milik PT. Susi Air jenis Pilatus PC-6 Porter PK-BVY di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Dimana Pilot Capt. Philip Martenz disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, dan hingga kini belum dilepaskan.

7 Maret 2023, penembakan pesawat cargo PT. Smart Aviation dan Pesawat PT. Daby Air di Bandara Bilorai, Intan Jaya. Kedua pesawat melakukan Go Around dan Gagal Mendarat.

Terakhir yaitu penembakan pesawat penumpang milik PT. Trigana Air – type B737-500, PK/YSC saat lepas landas dari Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 11 Maret 2023 lalu.Penembakan membuat pesawat alami lubang di bagian bawah badan pesawat dan mengenai seat penumpang.

Sementara di tahun 2022 lalu, tepatnya pada 7 Juni, kelompok bersenjata Egianus Kogoya telah menembak pesawat milik PT SAM Air di bandara Kenyam, Kabupaten Nduga saat baru saja mendarat. Beruntung capten Pilot Farhan dan Co.Pilot Resa selamat, usai diberondong tembakan.

Akibat penembakan tersebut, pesawat SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMG ini alami kerusakan cukup parah. Bahkan hingga kini, pesawat tak lagi beroperasi.

Ketua IPI Papua, Capt Rama Noya dalam keterangan persnya mengaku prihatin dengan insiden penembakan terhadap penerbangan sipil yang terus saja berulang.

“Padahal untuk diketahui sebagian besar kebutuhan hidup dari masyarakat yang berada di wilayah pegunungan Papua, disuplai menggunakan pesawat terbang seperti bahan makanan, obat-obatan, pakaian, bahan bakar untuk penerangan serta untuk kendaraan, bahkan perpindahan penduduk,” ungkapnya prihatin di Sentani, Sabtu (18/3/2023) malam. (*)

(TT)