SAIRERINEWS.COM – Aset Pemerintah Daerah Supiori, asrama Putra dan Putri di kota Jayapura mengeluhkan tunggakan biaya listrik sejak November 2022 kemarin.
Listrik yang belum dibayarkan ini membuat mahasiswa terganggu dalam aktivitas perkuliahan mereka. Pasalnya yang selama ini memenuhi kebutuhan asrama mahasiswa baik putra maupun putri asal daerah itu tak lagi bisa dinikmati karena diputus pihak PLN akibat menunggak pembayaran sejak November 2022.
Ketua Asrama Mahasiswa Supiori Roy Kurni menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Supiori sudah tidak membayar angsuran listrik ke PLN sejak November 2022 hingga tahun ini.
Akhirnya, PLN memutuskan listrik pada 13 Februari 2023. Pemutusan listrik tidak hanya di asrama Putra namun asrama putri juga demikian.
Lanjut Kurni, dengan alasan tunggakan sambung langsung. Bagian Kesra Kabupaten Supiori pernah datang dengan tujuan membayar namun tak melakukan transaksi pembayaran, melainkan membuat surat pernyataan untuk setoran dengan PLN.
Menurutnya, pada 21 Oktober 2022 membuat pernyataan dengan PLN. Lalu, pada 22 Oktober 2022 menelfon untuk memastikan kapan penyetoran.
Namun, kata dia, tidak direspon sehingga pada 13 Februari langsung dilakukan pemutusan. Hingga kini tepat sebulan, pihaknya dalam kegelapan.
“Bagian Kesra mengaku tidak ada anggaran bergantung pada Bupati. Sudah disampaikan kepada Bupati tetapi tidak direspon,”kata Roy kepada wartawan di Jayapura.
“Kami adalah mahasiswa sehingga tidak ada biaya untuk bayar meteran listrik, kami mahasiswa sangat berharap kepada Pemda agar memperhatikan kami,”ujarnya.
Menurut Roy, pengurus asrama meminta kepada mantan Kadis Kesra Hendrik Kapisa untuk mempertanggungjawabkan surat perjanjian dengan PLN.
Pemotongan listrik bukan hanya pencabutan meteran, melainkan langsung memotong kabel dari tiang listrik ke dua asrama ini.
Pemutusan listrik menyebabkan, mahasiswa yang hendak menyelesaikan skripsi terpaksa memilih tinggal di kos-kosan agar ada listrik untuk menyusun skripsi.
“Karena lampu mati jadi setiap malam gelap, kami pakai pelita sebagai penerang,” bebernya.
Asrama Putra Kabupaten Supiori sebanyak 11 kamar. Sementara jumlah kamar di Asrama Putri Supiori sebanyak 14 kamar. Fasilitas dikedua asrama tersebut berupa tempat tidur satu kamar, setiap kamar dilengkapi dengan AC, dan shower kamar mandi umum.
Penghuni Asrama putri sebanyak 26 orang. Sementara penghuni di Asrama Putra sebanyak 28 orang.
Informasi yang dihimpun, sudah ada konfirmasi langsung ke Bupati Supiori, baik dari pihak Asrama dan juga konfirmasi wartawan via pesan WhatsApp terkait pemutusan listrik di Asrama Mahasiswa Supiori tidak merespon.
Sementara itu, Pengurus Asrama akan menghubungi anggota DPR Papua Daerah Pemilihan Saireri untuk membantu mengatasi hal ini/
Harapannya Anggota DPRP Papua dapat berkunjung dan menyelesaikan permasalah tunggakan listrik Asrama Supiori yang bertempat di Expo Waena, Kota Jayapura (*)
(AI)