Akibat Isu Penculikan Anak, 9 Orang Meninggal Dunia 17 Orang Luka-luka di Kerusuhan Wamena

SAIRERINEWS.COM – Sembilan orang meninggal dunia dan 17 orang mengalami luka-luka, saat kerusuhan yang terjadi di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pengunungan, Kamis 23 Februari 2023.

Menurut Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela Ham) Theo Hesegem, menyebutkan, kejadian Wamena berdarah pada Kamis 23 Februari 2023, berawal dari isu penculikan anak SD di Sinakma.

MENJELANG PILKADA 27 NOVEMBER 2024

Kemudian yang dianggap sebagai pelakunya diamankan pihak kepolisian setempat. Mungkin karena keluarga anak tersebut tidak terima, kalau Polisi mengamankan orang yang diduga sebagai pelakunya. Sehingga terjadi berbeda pendapat antara aparat Kepolisian dan keluarga dari anak yang diduga diculik tersebut.

“Akhirnya terjadi perlawanan antara masyarakat dan pihak Kepolisian. Kejadian ini terjadi di dekat Sinakma, Jalan Wamena Habema. Dan kemudian terjadi baku lempar batu terhadap aparat Kepolisian. Karena susah dikendalikan, maka aparat keamanan mengeluarkan gas air mata berkali-kali,” ujar Theo Hesegem, Kamis Kamis 23 Februari 2023, Malam.

Rumah-rumah warga masyarakat non Papua disekitar lokasi kejadian dibakar. Memang situasi saat itu sulit untuk dikendalikan. Sekalipun Polisi menjadi pagar utama mengendalikan situasi saat itu.

“Ketika saya pantau dari jarak dekat, perlawanan itu terjadi antara masyarakat dan aparat Kepolisian. Dan kemudian di bantu oleh anggota TNI, namun sulit juga dikendalikan,” ucap Theo Hesegem.

Dari kejadian tersebut, 9 orang meninggal;

– 7 orang meninggal warga Papua asli

– 2 orang meninggal warga non Papua

Sementara korban luka-luka 17 orang.

“Untuk korban meninggal, ada yang tertembak senjata, dan terkena panah, juga kena bacokan benda tajam,” tutur Theo.

7 korban meninggal, mengalami luka tembak dibagian leher, bagian dada, dan belakang. Ke 7 korban disemayamkan, di ruangan mayat RSUD Wamena.

Untuk 2 korban meninggal warga non Papua, mengalami luka bacok dibagian leher, belakang, muka, juga dipanah.

Disisi lainnya, 17 warga asli Papua yang mengalami luka tembak, dibagian belakang, betis, punggung, kaki, tangan, leher, juga ketiak.

Rumah-rumah yang dibakar, akan dilaporkan lagi setelah melakukan pemantauan di TKP.

‘Sebagai pembela HAM, kita sangat prihatin dengan kejadian ini. Memang menurut saya sangat tidak manusiawi, kapankah kekerasan akan berakhir,?, Krisis kemanusiaan terus terjadi, menurut saya tindakan ini, aksi yang sangat brutal,” tegas Theo Hesegem, pembela HAM.

Berikut 17 korban luka-luka;

  1. Penias Wenda, 21 Tahun, laki-laki, mengalami luka tembak paha bagian sebelah kiri, anak sekolah SMA YPPGI Wamena
  2. Gidion Mosip, 18 Tahun, laki-laki mengalami luka tembak dibagian ketiak, Siswa SMK Yapis Wamena
  3. Ekimo Lengka, 21 Tahun, laki-laki, mengalami luka tembak dibagian belakang.
  4. Eningga Wenda, laki-laki, 27 Tahun, petani, mengalami luka tembak di bagian paha tembus di punggung.
  5. Irnius Wakerwa, 20 tahun, petani laki-laki, mengalami luka tembak dibagian tangan bagian kiri, kaki dibagian kanan
  6. Yeis Wenda, 18, laki-laki, mengalami luka tembak di bagian betis kanan.
  7. Ateko Wenda, laki-laki *umur, mengalami luka tembak kaki bagian kiri
  8. Fredy Yelipele, laki-laki , SD kelas Enam, umur 13 Tahun, mengalami luka tembak di telapak tangan di bagian kiri.
  9. Kalius Kogoya 29 tahun, laki-laki, mengalami luka tembak paha dibagian kanan.
  10. Nus Kogoya, 24 tahun, laki-laki, mengalami luka tembak di kaki bagian kanan tembus betis.
  11. Benar Wenda, laki-laki, dari Kabupaten Lani Jaya, mengalami luka tembak paha bagian kiri
  12. Erius Yoman, laki-laki, dari Kabupaten Lany Jaya, mengalami luka tembak tangan bagian kanan
  13. Romy Kogoya, laki-laki, mengalami luka tembak bagian belakang
  14. Netias Wenda, Laki-laki, mengalami luka tembak tangan bagian kiri, dan mengalami luka tangan bagian kanan
  15. Frianus Murib, laki-laki,, mengalami luka tembak kaki bagian kiri dan kanan
  16. Riko Wenda, laki-laki, mengalami luka tembak bagian kanan.
  17. Weneluk Wakerwa, laki-laki,mengalami luka tembak kaki bagian kanan.

Nama-nama korban meninggal

Non Papua 2 Orang

  1. Albert Sitorus, 26 Tahun, laki laki swasta, alamat Sinakma, luka parang bagian kepala belakang, luka panah bagian punggung.
  2. Ramot Siagian, 28 Tahun, laki laki swasta, alamat Sinakma, luka parang bagian kepala belakang, luka panah pada punggung.

Warga asli Papua

  1. Stepanus Wenda, Laki-laki (Kepala Desa), Distrik Kelokbeam, Kabupaten Lani Jaya, luka tembak di bagian perut.
  2. Alfredo Elopete, Laki-laki luka tembak di leher
  3. Korwa Wanimbo, Laki-laki, luka tembak di punggung
  4. Tinus Yelipele, mengalami luka tembak di bahu bagian kanan
  5. Temias Pokneagge, Laki-laki
  6. Vicky Kogoya mengalami luka tembak di ketiak

Dll Belum dketahui Identitasnya

Rekomendasi

  1. Yayasan Keadillan dan Keutuhan Manusia Papua akan membentuk tim kemanusian kasus Wamena 23 Februari 2023.
  2. Saya juga berharap bagi keluarga yang meninggal, bisa datang di rumah sakit untuk mengamankan korban meninggal yang sedang berada di rumah sakit.
  3. Saya berharap tindakan yang sama tidak terulang kembali
  4. Bagi yang melanggar hukum, baik masyarakat maupun TNI-Polri untuk segera diproses sesuai hukum yang berlaku.
  5. Saya berharap Pemerintah Provinsi Pegunungan tengah dan Kabupaten Jayawijaya, untuk segera menyelesaikan persoalan ini. (Richard)

LINTAS PAPUA
lintaspapua.com
lintaskejadiankotajayapura.id
sairerinews.com

error: Konten dilindungi !!!