SAIRERINEWS.COM – Inflasi merupakan kondisi ekonomi yang diakibatkan terjadi kenaikan dari harga barang dan jasa di suatu negara dalam jangka waktu panjang, biasanya disebabkan oleh ketersediaan barang dan uang yang beredar tidak seimbang, misalnya hari ini harga barang naik tapi penghasilan tetap, ruang inilah yang harus dikontrol oleh pemerintah.
Hal ini telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan telah di himbau oleh kementerian dalam negeri kepada seluruh kepala daerah di Indonesia.
Inflasi Ekonomi daerah di Papua, pada bulan Desember 2022 mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya dikarenakan kondisi cuaca dan daya beli masyarakat. Hal inilah yang ditekankan kepada kepala daerah, Bupati dan Walikota untuk dapat mengontrol laju inflasi dengan baik.
Di kabupaten Keerom, kampung Yanamaa Pir I distrik Arso, petani cabai diberikan pandangan dan dukungan untuk terus berproduksi dan bersinergi dengan harga pasar dan pemerintah darah.
Hal tersebut dikatakan oleh Doren Wakerwa saat menghadiri silahturahmi dengan petani cabai di kampung Yanamaa Pir 1 Distrik Arso kabupaten Keerom, 4/2/2023 kemarin.
Kepada masyarakat di kampung Yanamaa Pir I Doren menyampaikan bahwa saat ini inflasi menjadi ancaman serius bagi pemerintah daerah.
“Inflasi merupakan kondisi ekonomi yang diakibatkan terjadi kenaikan dari harga barang dan jasa di suatu negara dalam jangka waktu panjang, biasanya disebabkan oleh ketersediaan barang dan uang yang beredar tidak seimbang, misalnya hari ini harga barang naik tapi penghasilan tetap, nah ruang inilah yang harus dikontrol oleh pemerintah” jelasnya.
Menurut Wakerkwa bahwa hari ini dirinya menjumpai adanya lahan baik berupa hutan primer, maupun hutan produksi dalam bentuk tanaman perkebunan yang dirubah menjadi lahan jagung untuk menjadikan kawasan food estate, menurutnya ini kurang tepat disaat kita diharuskan bersiaga terhadap ancaman inflasi, alangkah baiknya lahan tersebut dipakai dari kepemilikan masyarakat yang ada di Keerom.
“Jika kita lihat hampir rata-rata kepala keluarga di Keerom memiliki minimal 1-2 Hektare lahan, kalau lahan petani yang kita manfaatkan sebagai lokasi food estate maka akan menghasilkan income bagi keluarga dan dengan demikian kita bisa menata kondisi ekonomi daerah dan berdampak pada kebijakan mitigasi terhadap inflasi daerah” tutur Doren.
Dihadapan petani cabai, Doren menyampaikan sudah semestinya kebijakan yang diambil harus pro terhadap kondisi rakyat saat ini, apalagi mereka yang memiliki latarbelakang sebagai petani, dan perlu diketahui bahwa cabai merah, bawang merah juga merupakan komoditas inflasi dalam 5 besar komoditas yang mempengaruhi inflasi di daerah.
Pada kesempatan tersebut, Doren Wakerkwa juga mengharapkan keharmonisan antara masyarakat yang ada di kabupaten Keerom terus dipelihara dengan menjadikan paguyuban keluarga menjadi mitra pemerintah dalam membangun Keerom menjadi pusat agropolitan dengan tingkat kemajemukan suku yang tinggi di Provinsi Papua.
Doren Wakerkwa juga menyampaikan terimakasih buat warga masyarakat yang ada di kampung Yanamaa Pir I atas sambutanya dimana telah mengundang dirinya bersama istri untuk menghadiri acara tersebut. (*)