SAIRERINEWS.COM – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serui, kabupaten Kepulauan Yapen dalam melayani masyarakat dengan armada mobil Ambulance 24 jam, meminta masyarakat untuk proaktif.
Menyikapi keluhan masyarakat Serui di sosial media (facebook) yang menuliskan “Mayat dibawah pulang dari RSUD Serui dengan Ojek” karena tidak ada petugas sopir Ambulance, diklarifikasi pula oleh sopir Ambulance, Senin, 23/1/2023.
BACA JUGA : PSP Soroti RSUD Serui, Layani Pasien Rujukan “Tanpa Dukungan” Pemda Waropen dan Mamberamo Raya
Ranno salah satu sopir Ambulance RSUD Serui menjawab status facebook tersebut untuk proaktif komunikasi dan bersabar, karena tenaga sopir juga terbatas.
Kami Supir turut berduka, namun perlu kami klarifikafi bahwa tenaga sopir di RSUD Serui hanya 3 orang dan kami harus melayani pasien sakit atau duka 1×24 jam dengan mobil ambulance non stop.
“Atas nama sopir Ambulance RSUD Serui kami, meminta maaf dan turut berduka. Perlu di konfirmasi bahwa 3 orang sopir terus melayani non stop, namun salah satu teman sopir kami sedang ijin melihat orang tuanya di Biak. Saya sendiri sedang sakit, sehingga yang bertugas hari ini hanya 1 sopir. Sopir tersebut sedang mengantar mayat ke Tindaret, hal inilah yang perlu kami klarifikasi” tulis akunnya Koko Ranna di Facebook menjawab status keluhan keluarga yang mengantar mayat pulang dengan ojek motor.
BACA JUGA : 7 Miliar, Tahun Ini Dibangun Ruang NICU-PICU RSUD Biak Lantai Dua
Dalam status klarifikasi nya, Ranno menambahkan “keluarga bisa bersabar di kamar jenazah, sehingga bisa dilayani. Mayat bayi, anak atau orang dewasa masuk di kamar jenazah maksimal 2 jam. Namun karena tidak bersabar, akhirnya seperti begini, diantar pulang oleh keluarga dengan ojek motor, tulisnya.
Informasi yang terangkum, pihak RSUD Serui meminta maaf dan meminta masyarakat untuk proaktif, komunikasi dengan pihak RSUD agar segala hal pelayanan dapat berjalan dan dievaluasi bersama-sama untuk sebuah perubahan yang baik.
Sebagaimana diketahui, RSUD Serui memang diakui banyak hal yang perlu dibenahi. Yang perlu diketahui bahwa status RSUD Serui bukanlah rumah sakit rujukan. Namun RSUD Serui selalu melayani masyarakat Yapen, kabupaten Waropen dan kabupaten Mamberamo Raya.
Sehingga jika ada hal-hal yang kurang baik terjadi, hendaknya menjadi perhatian bersama untuk perubahan layanan yang lebih baik lagi.
Sekiranya dengan kejadian-kejadian seperti ini, dapat menjadi evaluasi dan perhatian dari pemerintah daerah, agar tidak terjadi lagi, tulis komentar warga facebook.
“Pernah juga kejadian, ada pasien meninggal di rumah sakit. Waktu mau dibawah pulang ke kampung di distrik Kosiwo, juga tidak ada sopir. Akhirnya Bapak Direktur RSUD, dokter Ben Abba yang mengantar mayat pulang ke kampung. Kejadian sudah berulang seperti ini, mohon evaluasi dan ambil tindak kan”, tulis akuk Unni N Yr (*)