SAIRERINEWS.COM – Kaitan dengan ketersediaan OAM (Obat Anti Malaria) yang sampai saat ini masih menipis di kabupaten Kepulauan Yapen, Dinas Kesehatan menghimbau masyarakat menggunakan Kelambu Malaria yang sedang dibagikan Puskesmas dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan dalam sebuah himbauan.
Himbauan dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepada Seluruh Warga di kabupaten Kepulauan Yapen, isi himbauan ;
“Kaitan dengan ketersediaan OAM (Obat Anti Malaria) yang sampai saat ini masih menipis di Yapen, sambil menunggu stabilnya ketersediaan OAM yang diperkirakan pada bulan Maret 2023, ini upaya lain yang dilakukan dengan melaksanakan pembagian Kelambu.”
“Pembagian kelambu oleh Puskesmas diharapkan mampu menekan kasus baru Malaria di warga. Saat ini Puskesmas diseluruh Yapen sementara melaksanakan pembagian Kelambu massal kepada seluruh warga di Yapen yang membutuhkan nya kelambu sebagai pelindung dari gigitan nyamuk”
Kelambu ini sangat-sangat bermanfaat bagi kita karena selain mampu melindungi kita dari gigitan nyamuk yang menular kan beberapa Penyakit seperti (Malaria, DBD, Filariasis, Virus Zika & Chikungu nya) tapi juga Kelambu tersebut mampu menekan Populasi/Kepadatan Nyamuk di wilayah kita.
Kelambu tersebut mengandung obat yang bisa membunuh nyamuk atau membuat nyamuk menjadi mandul namun kelambu tersebut sangat aman bagi manusia untuk digunakan.
Kelambu tersebut dibagikan GRATIS bagi Bapak/Ibu yang membutuhkannya. Kelambu tersebut bisa diambil di Puskesmas wilayah Bapak/Ibu berdomisili.
Mohon Kelambu tersebut tidak disalah gunakan, misalnya untuk pakai pele tanaman rica/tomat atau jadi jaring ikan atau jaring tiang gawang bola.
Apabila dirumah Bapak/Ibu ada kelambu pembagian tahun-tahun sebelumnya mohon dimusnahkan saja karena kandungan obat dalam kelambu tersebut sudah habis, jadi saat nyamuk hinggap di kelambu tersebut nyamuk tersebut tidak mati/mandul.
Demikian Himbauan ini, Terimakasih banyak buat Bapak/Ibu yang sudah bersedia menggunakan Kelambu yag baik ini. Salam SEHAT buat kita semua.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen ; Karolis Tanawani,S.KM.,MPH (*)
Mark Imbiri