SAIRERINEWS.COM – Nelayan kabupaten Kepulauan Yapen menanyakan bantuan Peyaluran kepada mereka yang disalurkan tunai melalui bank. Hal ini disampaikan oleh nelayan asal kampung Serui Laut Edin Papare, Jumat, 30/12/22.
Kepada media ini, Edin Papare menanyakan kebijakan dinas perikanan dan kelautan kabupaten kepulauan Yapen atas bantuan tunai sebesar 1.500.000,- per nelayan. Pasalnya nelayan merasa ada pemotongan biaya yang cukup, yaitu sekitar 300 ribu.
“Kami selaku nelayan menanyakan hal ini, pemotongan tersebut untuk administrasi ka ? atau untuk apa. Kami butuh penjelasan dari dinas perikanan dan kelautan kepada kami” tutur, Papare.
Menyikapi hal ini, kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Daniel Reba menjelaskan bahwa tidak ada pemotongan dalam bantuan tersebut. Pasalnya pemerintah menyalurkan dengan melibatkan perbankan, dalam hal ini bank BNI untuk memudahkan nelayan dan juga mengukur produktifitas nelayan.
“Dinas menyiapkan data sesuai kebijakan Daerah dan dimasukan dalam daftar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bantuan 1 juta 500 dimasukan lewat bank untuk dapat membantu nelayan. Nelayan sudah tentu tidak bisa tarik habis uang tersebut, harus ada saldo tersisa dalam rekening. Sehingga jika ada nelayan yang saldonya 1 juta 700 di kemudian hari, ada yang kurang dari 1 juta 200 dan sebagainya, itu lah pengelolaan dari nelayan tersebut itu sendiri. Kalau ambil bantuan hari ini semuanya langsung habis, maka berikutnya saldonya akan datar, jika ambil nelayan ambil hanya sebagian dan tabung sebagian, maka hari kedepannya saldonya akan naik dan itu produktif. Jadi kami dinas tidak potong biaya dalam bantuan ini” tegas, Kepala Dinas saat di konfirmasi via telpon (*)
Iqi Aninam