SAIRERINEWS.COM – Jika banyak warga negara ingin tim nasionalnya menjadi juara dunia, hal itu tak berlaku bagi masyarakat Argentina. Mereka diketahui mendoakan Lionel dan kolega gagal juara Piala Dunia Qatar 2022.
La Albiceleste didoakan selalu kalah di tiga laga fase grup. Dengan demikian langkah Lionel Messi dan kawan-kawan akan terhenti.
Ada alasan tersendiri mengapa publik Argentina tidak ingin timnasnya juara Piala Dunia. Menurut dokter yang pernah menangani Lionel Messi, Diego Schwartzstein, jika Argentina juara Piala Dunia 2022, pemerintah diprediksi mengeluarkan kebijakan ekonomi yang merugikan masyarakat.
Kebijakan itu bisa saja dikeluarkan pemerintah Argentina ketika perayaan gelar juara Piala Dunia 2022 yang direbut skuad La Albiceleste. Diego Schwartzstein tak setuju Timnas Argentina juara Piala Dunia 2022 di tengah krisis ekonomi yang melanda Negeri Tango.
Diego Schwartzstein menilai jika Argentina juara Piala Dunia 2022, pemerintah akan memanfaatkan momen itu. Salah satunya adalah mengeluarkan kebijakan yang tidak prorakyat.
“Kami melihat di sini pemerintah akan menggunakan kesuksesan Argentina di Piala Dunia untuk menutupi krisis ekonomi,” ujar Diego Schwartzstein.
Walau ambisi Mega Bintang Argentina Leonal Messi untuk terakhir kalinya menjadi terbaik di Piala Dunia, namun doa masyarakat Argentina tidak mengindahkannya.
Krisis Ekonomi di Argentinya, menjadi tugas bagi Pemerintah untuk mengatasinya namun pemerintah justru berlindung di balik tim nasional Argentina untuk mengalihkan tuntutan publik terhadap kebijakan Pemerintahan.
Krisis Argentinya cukup menyusahkan masyarakat. Upah Minimum Provinsi (UMP) di Argentina sangat minim, yakni di angka 60.000 peso atau sekira Rp5,78 juta. Padahal untuk hidup layak di Argentina, dibutuhkan pendapatan minimal120.000 peso per bulan (Rp11,5 juta).
Karena itu, Diego Schwarzstein tak ingin Timnas Argentina juara Piala Dunia 2022. Sebab, trofi juara Piala Dunia 2022 berpotensi membuat masyarakat Argentina semakin merana.
“Saya telah mengalami banyak krisis di negara ini, tetapi ini yang terpuruk. Data dari pemerintah mengatakan, untuk tidak menjadi miskin Anda harus menerima 120.000 peso Argentina per bulan. Namun, di sini upah minimal bulanannya hanya 60.000 peso. Jadi, mereka yang punya pekerjaan pun tetap miskin,” tutup Diego Schwartzstein. (*)
(Anwar)