SAIRERINEWS.COM – Aktivis Sosial Masyarakat Adat Papua, Mark Imbiri meminta Kepolisian Daerah (Polda) Papua melalui Polres Kabupaten Kepulauan Yapen agar bersama Pemerintah Daerah untuk lebih memerhatikan daerah rawan orang hilang di laut, salah satunya adalah perairan bagian ujung Barat pulau Yapen.
Imbiri mengutarakan bahwa setiap tahunnya banyak juga masyarakat yang hilang atau celaka di laut, dikarenakan akses transportasi Yapen masih mengutamakan jalur laut, sembari menunggu penyeimbang transportasi akses jalan trans lingkar Yapen usai.
“Setiap tahun pasti saja ada masyarakat yang hilang di laut, hanyut bahkan ada juga yang tidak ditemukan sama sekali. Tentu hal ini harusnya menjadi evalusi bagi setiap organ pemerintahan untuk melindungi rakyatnya dengan solusi. Saya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen, melalui DPRD dan Eksekutif bisa melihat hal ini yakni pembiayaan fasilitas bagi Polair/Polairud, bahkan meminta untuk pemda bersama Polres Yapen dapat membentuk Polair pada Polsek Distrik Poom” tutur Mark Imbiri.
Menurut Imbiri, sudah tidak jamannya lagi “ego sektoral” saatnya Pemerintah dan Kepolisian bersatu-padu untuk memfasilitasi sub sektor kepolisian yakni Polair di Distrik Poom, mengapa distrik Poom ? karena letak strategis untuk akses ke distrik terluar Pulau Yerui, tapi juga ke Yapen Utara, Woinap dan Wooi untuk lingkup daerah sering terjadi kecelakaan di laut.
“Tahun 2022 ini, belum lama hilangnya seorang Guru Miosnum yang mencari ikan dan hilang, juga kejadian hanyutnya speed wartawan Moctar Raubaba dan 6 keluarga walau puji Tuhan mereka selamat dan ditemukan di Wondama. Ini menjadi penting, karena tanjung Woka selalu dan sepanjang hidup orang Yapen selalu memberikan cerita kelam tentang kecelakaan laut” tutur Mark Imbiri.
Tegas, Imbiri mengatakan bahwa “Jangan lagi ada kata masalah kurang BBM dan armada laut untuk Polair ! Pemerintah wajib anggarkan dan biayai fasilitas Polair agar selalu siaga akan kecelakaan masyarakat di laut, tapi juga Polair Yapen menjaga teritorial laut dari nelayan yang keluar batas wilayah mereka untuk mencari ikan Tuna dan lain sebagai nya tanpa ijin” harapnya.
(Robby Mesak)