SAIRERINEWS.COM – Sosialisasi Pekabaran Injil di Kampung Manatanen, Roswari merupakan agenda jangka panjang yang dicanangkan dan diprogramkan oleh majelis jemaat sejak tahun 1992.
Ketika itu, dimulai oleh Bapa Gr. Injil Kornoles Paai pada saat peresmian Jemaat GKI Baitania Artaneng.
Dokumentasi dan rencana penulisan sudah dilakukan akan tetapi kurangnya pengarsipan yang baik menyebabkan sebagian besar data hilang.
Tahun 2005-2010 dan periode 2011-2016, sempat agenda penulisan Pekabaran Injil sempat dimasukan ke dalam agenda Sidang Jemaat termasuk pembentukan tim penulis Pekabaran Injil di Kampung Manatanen tetapi tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Beberapa faktor yang menjadi kendala penulisan Pekabaran Injil menurut keterangan beberapa anggota Majelis Jemaat yaitu Bapak Penatua Daniel Arampi dan Bapak Penatua Wellem Maniambo yaitu faktor management yang berkaitan dengan kerjasama, koordinasi dan waktu.
“Harusnya dibentuk tim pencari fakta dan pengumpul data. Tetapi kita tidak membentuk tim untuk mengerjakan pekerjaan penulisan.
Sementara, tim penulis yang sudah dibentuk belum bisa menghasilkan apa-apa ketika itu karena tidak ada kerjasama yang baik.
“Mungkin karena kitong membuat terlalu banyak program kerja dalam Jemaat. Kerja yang kita lakukan paling banyak adalah pencarian dana untuk kegiatan kegiatan gereja seperti natal. Sehingga kita tidak ada waktu untuk mengerjakan Pekabaran Injil” tutur Bapak Daniel Arampi
“Kita juga kurang memiliki kontak atau hubungi keluarga pejabat Injil, Bapak David Mangge secara terus menerus. Dan akhirnya kita kehilangan banyak kesempatan” ditambahkan oleh Bapak Wellem Maniambo
Oleh karena itu, Tim Suara Burumai yang dipimpin oleh Siriwai Adrianus Varano Kuwei menginisiasi penulisan Pekabaran Injil. Inisiasi dimulai pada tahun 2020 lewat diskusi intens bersama Bapak Penatua Alfons Sembai (mantan sekretaris Jemaat GKI Baitania) dan Bapak Penatua Yakop Maniambo selaku Penatua sekaligus mejelis Aktif GKI Baitania Artaneng sampai tahun 2010.
Diskusi kemudian dilanjutkan bersama Bapak Penatua Yakobus Rumansara selaku penanggung jawab bagian Pekabaran Injil periode 2010-2018.
Lewat diskusi, tim Suara Burumai kemudian menghubungi pimpinan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Asal Kampung Manatanen, Roswari (IPEMAROS) yaitu Bapak Gad Kuwei (periode 2001-2012), Bapak Jimmi Karson Maniambo (2013-2018) dan saudara Noak Rumansara (2018-2023) untuk memulai penulisan Pekabaran Injil di Kampung Manatanen.
Pekabaran Injil di Kampung Manatanen sendiri dikabarkan oleh Guru Jemaat David Mangge pada tahun 1933 di Kampung Vumae (Burumai). Sebuah kampung tua (syene) yang terletak di pesisir Vumae dan muara sungai vumae (mana vumae).
Menurut pendapat peserta Sosialisasi yaitu para orang tua-tua kelahiran tahun 1947-1960, Injil di Vumae masuk bersamaan dengan masuknya Injil di Kampung Dore Manduni atau Tindaret saat ini yaitu pada tanggal 01 Agustus 1933.
“Injil masuk di Vumae tanggal 01 Agustus 1933. Sama dengan di Tindaret. Sewaktu kami mengikuti peresmian tugu beberapa waktu lalu, mereka baca jalan cerita begitu. Dore Manduni patokan di Vumae” Kata Bapa Yakop Maniambo dan diakui oleh Bapak Sefnat Maniambo.
Berkaitan dengan itu, Bapak Yusak Maniambo mengajak semua anggota Jemaat GKI Baitania Artaneng untuk mendukung jalannya prosesi penulisan Pekabaran Injil. Terlepas dari beberapa perdebatan perdebatan tentang Pekabaran Injil dan serta waktu Pekabaran Injil, jemaat harus sepikir.
“Hari ini adalah kegiatan yang baik. Kitong kumpul sama sama untuk satukan pikiran karena selama ini kitong bentuk panitia dan tim penulis tapi belum ada tulisan sama sekali” kata Bapak Sergius Rumansara melengkapi pemikiran Bapak Yusak Maniambo.
Untuk penulisan Pekabaran Injil sendiri, Tim Suara Burumai dan Anggota Pelajaran Mahasiswa yang tergabung dalam IPEMAROS menargetkan penulisannya hingga tahun 2030 yang telah dimulai dari tahun 2020.
Sementara target percetakan buku adalah tahun 2031. Target penulisan dan publikasi disesuaikan dengan Yubelium (100 tahun) Pekabaran Injil di Vumae.
“Tim akan bekerja dengan melakukan pengambilan data tetapi juga menghubungi jemaat jemaat dan keluarga para pejabat Injil sehingga penulisan dapat berjalan dengan baik dan sesuai Fakta sejarah yang saat ini dituturkan secara lisan maupun tertulis” kata Siriwai Kuwei selaku Koordinator.
Adapun penulisan Pekabaran Injil sendiri menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendekatan Ethno archeology, pendekatan cerita, dan pendekatan linguistik. Data ditulis secara kualitatif dengan strategi wawancara, rekaman, penulisan, pengambilan gambar berupa gambar situs dan para pelaku sejarah.
Kegiatan Sosialisasi dihadiri dengan pembacaan beberapa keputusan Adat terkait aset Gereja Jemaat GKI Baitania Artaneng berupa aset baru yaitu tempat pemancingan dan areal konservasi laut di Kampung tua Vumae, Sekolah, serta beberapa keputusan Adat yang akan ditulis dan disampaikan ke Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kepulauan Yapen tetapi juga kepada masyarakat dan pemerintah di Kampung. (*)
Pewarta : Siriwai Kuwei & Amir Sroyer
Editor : Mark Imbiri