SERUI (SAIRERINEWS.COM) – Curah hujan sejak awal bulan Agustus di kabupaten kepulauan Yapen, mengakibatkan banjir, longsor dan pohon tumbang dibeberapa tempat.
Banjir di distrik Yapen Selatan, Anotaureri, Angkaisera, Yawakukat dan Ampimoi. Tak hanya banjir, longsor dan pohon tumbang pun terjadi di ruas jalan trans Yapen, Serui-Dawai.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan curah hujan di kabupaten kepulauan Yapen masih terus terjadi di minggu ke 2 Agustus ini.
Liputan jurnalis warga sairerinews.com mendokumentasikan beberapa tempat yang terjadi banjir, longsor dan pohon tumbang sejak 10 hingga 14 Agustus, menyebutkan beberapa tempat seperti kampung Wawuti dan kampung Wabuayar Teluk Ampimoi, longsor dan pohon tumbang merusak badan jalan Trans Yapen, Serui – Dawai.

Kampung Wabuayar, distrik Teluk Ampimoi tepatnya di Mamarim, longsor dan pohon tumbang menerpa ruas jalan, hal yang sama juga terjadi di kampung Wawuti.
Laporan warga sejak 10 hingga 14 Agustus, tidak ada korban jiwa namun kerugian kerusakan rumah dan rusaknya bahan makanan serta perabot rumah tangga menjadi keluhan masyarakat untuk diperhatikan.

Masyarakat telah berbondong-bondong kerjasama untuk membersihkan pohon tumbang dan juga longsor, namun permintaan warga masyarakat terdampak meminta dukungan dan perhatian sejumlah pihak guna mengatasi hal ini.
Seorang Warga Wabuayar, Ulen Torobi dalam postingan sosial medianya meminta perhatian Pemerintah untuk melihat jalan trans Yapen di kampung Wabuayar yang belum lama ini mereka nikmati aspalnya.
“Musibah banjir dan longsor mengakibatkan jalan raya trans yapen Serui Dawai serta sebagian rumah warga mengalami rusak akibat lonsor dan banjir di kampung Wabuayar, Mamarim, distrik Ampimoi. Tidak ada korban jiwa namun warga kehilangan sembako tempat tinggal serta lainnya dan mohon perhatian pemerintah daerah” pintah Ulen Torobi dalam akun sosial medianya.
Masyarakat pengguna jalan trans Yapen, Serui – Dawai diminta untuk waspada saat melintas, pasalnya hingga berita ini di muat sebagian jalan Serui – Dawai batu, pecek dan pohon masih berada dibadan jalan.
Timbunan tanah, pasir dan pohon yang dapat dibersihkan masyarakat, telah dibersihkan secara gotong royong, sedangkan timbunan besar membutuhkan alat berat.(*)
Laporan Jurnalis Warga
Editor : Mark Imbiri