Parade WOR 5 Ribu Tifa, Hingga Makan 25 Ribu Telur Ayam Lokal di Biak

Biak (SAIRERINEWS.COM)– Pemerintah kabupaten Biak Numfor menggelar beragam kegiatan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77, yang akan dipusatkan di Lapangan Gelanggang Remaja Cenderawasih.

Menariknya, pencanangan rangkian semarak HUT Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2022 yang akan dilakukan langsung oleh Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd bakal diwarnai dengan Parade Drum Band dari setiap sekolah dan sekaligus Makan 25.000 telur ayam lokal Biak untuk anak sekolah sekaligus masyarakat.

Kampanye makan telur ayam lokal kepada siswa dan murid-murid dari berbagai sekolah serta masyarakat, tidak sekedar mengajak setiap anak memahami tentang pentingnya memperhatikan gizi dan protein, namun juga mengkampanyekan bahwa Kabupaten Biak Numfor telah menjadi daerah penghasil Teluk Ayam Lokal di Wilayah Papua (surplus sekaligus telah mengirism telur ke sejumlah kabupaten di Papua).

Setelah dilakukan pencanangan, selanjutnya akan dilakukan berbagai kegiatan menyemarakkan HUT Kemerdekaan ke-77. Beberapa dari berbagai kegiatan semarak 17 Agustus yang akan dilakukan seperti parade WOR 5.000 tifa, musyawarah adat nusantara, peringatan hari internasional masyarakat adat se-dunia, gemar makan ikan dan pesona kuliner, lomba mincing dan foto bawa laut dan sejumlah kegiatan lainnya.

Rangkaian kegiatan itu akan berakhir pada tanggal 18 Agustus dengan panen raya cabe (rica) dan kegiatan lainnya ;

Menariknya, perayaan Hari Masyarakat Adat Sedunia 9 Agustus, yang akan dirayakan dengan Parade WOR 5.000 Tifa. Hal ini juga berkenaan dengan falsafah masyarakat Biak, ‘Nggo Wor Baindo Na Nggo Mar’. Artinya, tanpa upacara atau pesta maka adat akan layu.

Wor terbagi dalam beberapa jenis. Sebut saja Wor Beyusser yang menjadi simbol perdamaian. Ada juga Wor Fakuken perlambang pernikahan. Warna warni pernikahan masyarakat Biak Numfor ditampilkan Wor Yakyaker. Yaitu, simbol menghantar kunjungan pengantin wanita. Untuk Wor Kapanaknik yang ditandai dengan pemotongan rambut. Hal ini penanda kedewasaan dan status janda.

Gerak dasar peperangan dilambangkan dengan Wor Mamun. Para penari Wor Mamun juga melengkapi diri dengan peralatan perang khas Biak. Berikutnya adalah Wor Kobeoser untuk persatuan. Jenis Wor tersebut akan ditampilkan dalam Parade.

Petrus Yarangga mengatakan, Wor menjadi kekayaan tak ternilai dari masyarakat Papua. (3/8/2022)

“Wor jadi salah satu identitas kami orang Byak. Pesan moral yang ingin disampaikan tentu sangat menginspirasi. Untuk itu, kami rekomendasikan sebagai salah satu liburan terbaik tahun ini. Mari berkunjung ke sana dan nikmati perayaan hari masyarakat adat internasional 9 Agustus” ajaknya. (*)

Pewarta : Edi Dimara
Editor : Mark Imbiri

 

error: Content is protected !!