IKEMSA Papua Dukung Otsus Jilid II dan DOB Papua

Ikatan Keluarga Besar Melanesia Samarinda (IKEMSA) Kalimantan Timur dan Mahasiswa Perwakilan Papua

Samarinda, – Ikatan Keluarga Besar Melanesia Samarinda (IKEMSA) Kalimantan Timur dan Mahasiswa Perwakilan Papua yang menyatakan sikap mendukung kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) dan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB).

Pada Deklarasi ini, Ketua IKEMSA Sarmadan Agasar menyebutkan 3 Poin penting dari Ikatan Keluarga Besar Melanesia Samarinda Kalimantan Timur dan perwakilan mahasiswa Papua.

Poin-poin penting antara lain dengan Mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat demi tercapainya Papua damai, Kedua ikut mendorong penyelesaian masalah Papua secara rekonsiliasi dan restitusi menuju Papua yang aman, serta poin ketiga Mendukung Otsus jilid II dan pemerakan daerah otonomi baru (DOB).

Selain itu deklarasi Ikatan Keluarga Besar Melanesi juga meminta kepada Pihak Kepolisian Republik Indonesia agar segera mengusut tuntas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengacau Ndgara Kesatuan Republik Indonesia.

Selaku Ketua Ikatan Keluarga Besar Melanesia Samarinda Kalimantan Timur dan Mahasiswa perwakilan Papua yang tergabung didalamnya, kepada media ini mengatakan bahwa, secara pribadi maupun organisasi, kami mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di Tanah Papua.

Lebih lanjut katanya beberapa hari lalu di Kabupaten Nduga, yang mana kelompok Kriminal bersenjata (KKB) telah melakukan pembunuhan kepada warga sipil yang tidak bersalah dan agar pihak Keamanan TNI/Polri segera mengusut aksi kekerasan KKB di Papua,” “kata sarmadan” kami semua turut prihatin dengan Aksi kejam yang di lakukan oleh kelompok-kelompok yang menganggu Keamanan di Papua oleh sebab itu kami meminta agar segera Pihak TNI/Polri melakukan penangkapan terhadap pelaku tindak kejahatan ini sampai ke akar-akarnya.

Selain itu, memberikan rasa aman dan nyaman dan tentram bagi setiap Masyarakat yang ada di kabupaten Nduga, sebab akan menggangu stabilisasi ekonomi dan pembangunan di kabupaten Nduga Provinsi Papua. Kegiatan yang di lakukan itu sudah tidak ada kemanusiaan. “tegasnya”

Editor : Iqi Aninam

error: Konten dilindungi !!!