Jakarta,- Filep Wamafma mendesak pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan konflik bersenjata di tanah Papua. Pasalnya, konflik tersebut telah lama berlarut-larut dan mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan terutama dari kalangan warga sipil.
“Peristiwa ini sudah tidak bisa lagi dipandang enteng dan dibiarkan begitu saja. Peristiwa kekerasan atas nama apapun juga tidak dibenarkan terjadi, karena ini terkait dengan banyaknya warga sipil menjadi korban, warga yang seharusnya dilindungi dan berhak merasakan kedamaian. Warga sipil tidak patut menjadi korban atas kepentingan apapun,” tegas Filep, Senin (18 Juli 2022).
Senator Papua Barat ini mengaku prihatin atas konflik yang berkepanjangan ini dan menyebabkan rakyat Papua terus hidup dalam kekhawatiran. Sebagai perwakilan daerah, Filep telah berulang kali menyampaikan cara-cara penyelesaian konflik bersenjata di Papua kepada pemerintah, namun belum mendapat respons yang baik.
“Kita memandang belum ada konsep yang menyeluruh untuk menciptakan Papua itu benar-benar sebagai Papua tanpa konflik bersenjata. Kami sebenarnya sudah seringkali menyampaikan masukan dan saran kepada pemerintah namun pandangan-pandangan dan hasil-hasil rapat terkait dengan Papua tidak diindahkan oleh pemerintah,” ungkapnya.
“Salah satu rekomendasi kita DPD RI terhadap kekerasan di Papua adalah dengan jalan dialog atau rekonsiliasi.
Peristiwa kekerasan, penembakan hingga pembunuhan baik yang terjadi terhadap warga non Papua maupun warga Papua hari ini merupakan dampak atas intensitas tingginya konflik politik bersenjata itu,” jelas Wakil Ketua I Komite I DPD RI ini.
Sederet kejadian kekerasan di Papua, salah satunya adalah baru-baru ini 10 orang warga sipil di Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan Tengah di serang kelompok kriminal teroris bersenjata.
Dikabarkan 9 dari 10 orang yang diserang secara brutal tersebut meninggal dunia. Hal ini dikonfirmasi oleh Polda Papua, melalui Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K.
Penyerangan terhadap 10 warga sipil ini dilakukan 16 Juli 2022 pukul 09.15 WIT di kampung Nogoloit.
Steve Mara tokoh Muda Papua mengecam tindakan keji yang dilakukan KKB terhadap warga sipil.
“Saya Mengecam tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok Kriminal Bersenjata di Nduga, Kelompok ini menamakan diri mereka tentara pembebasan yang menginginkan kemerdekaan, saya tekankan disini, Tidak ada kemerdekaan dengan Pertumpahan darah apalagi korbannya warga sipil tidak bersalah”.
Lanjutnya, Kelompok ini tidak bisa ditolerir lagi, Pangdam XVII/Cendrawasih dan Kapolda Papua segera lakukan pengejaran dan ditindak dengan tegas. Jangan lagi gunakan pendekatan teritorial untuk kelompok ini.
Kita orang Papua dikenal penuh kasih dan tidak punya budaya bunuh orang sembarang seperti begini, kelompok ini stop pake nama orang Papua untuk bunuh warga sipil di Papua, alam dan leluhur bangsa Papua menangis melihat tindakan keji ini.
Saya juga turut berduka cita dan bela sungkawa atas kejadian yang memakan korban ini, semoga seluruh korban mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan.(*)
Saireri News